17 AGUSTUS - Muntah saat Latihan, M Asraf, Paskibraka di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek

17 AGUSTUS - Muntah-muntah saat Latihan, M Asraf, Paskibraka di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek


zoom-inlihat foto
masraf-paskibraka.jpg
Tribunnews Kolase/ TRIBUN/IRWAN RISMAWAN
17 AGUSTUS - M Asraf, Paskibraka Pengibar Merah Putih di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek.


Dikatakan Atik, anak bungsunya itu memiliki tinggi badan 170 cm, yang bercita-cita ingin menjadi polisi.

Asraf memiliki sosok yang pendiam, dan hobi mencari ikan di sungai dan berolahraga main bola voli.

Bahkan, Atik tak menyangka Asraf menekuni Paskibraka.

LENGKAP Nama-nama 68 Paskibraka dari 34 Provinsi, Bertugas di Istana Presiden pada 17 Agustus 2019.
LENGKAP Nama-nama 68 Paskibraka dari 34 Provinsi, Bertugas di Istana Presiden pada 17 Agustus 2019. (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN)

"Karena dia sering melihat upacara bendera 17-an di televisi, Asraf tertarik menjadi salah satu pasukan Paskibraka. Ternyata ia tekuni," ujar Atik.

Sejak itu, Asraf sering mengikuti kegiatan Paskibraka di sekolah, hingga akhirnya menjadi Paskibraka nasional.

"Kami sangat bersyukur dan tim seleksi profesional. Kali ini mungkin baru anak jelata bisa masuk (Paskibraka) tingkat nasional," ujar Atik.

Tidak punya biaya Atik mengaku tidak ada biaya untuk anaknya yang mengikuti seleksi Paskibraka.

Saat seleksi, Asraf sering tidak dibekali dengan uang.

"Saya tidak punya uang. Saya hanya kerja serabutan di kebun sawit dan karet orang lain. Kadang satu hari dapat gaji Rp 5 ribu. Itu pun enggak tiap hari," aku Atik.

Atik dan anak-anaknya tinggal di sebuah rumah bantuan Pemerintah Kabupaten Kampar.

Rumah itu dibangun di atas tanah milik saudaranya.

Latihan Paskibraka 2019.
Latihan Paskibraka 2019. (Youtube tribunnews)

Sebelumnya, dia tinggal di sebuah rumah terbuat dari kayu, yang dipinjamkan oleh kakak ibunya.

"Dulu kami tinggal di rumah kayu punya kakak ibu. Tapi sekarang alhamdulillah dapat bantuan bedah rumah dari pemerintah," kata Atik.

Baca: 17 AGUSTUS - Isi Pidato dan Naskah Proklamasi (B. Indonesia - Museum Perumusan Naskah Proklamasi )

Meski sudah tak punya suami, Atik mengaku tetap semangat menyekolahkan anaknya. Asraf salah satunya.

Perjuangan Atik menyekolahkan Asraf membuahkan hasil.

Apalagi, Asraf seorang anak yang rajin dan tekun belajar.

"Ashraf ini anak yatim dari lahir. Dia anak yang rajin dan tekun belajar. Saya selalu berdoa yang terbaik buat dia dan anak-anak saya yang lain," ucap Atik.

Pada saat mengikuti latihan maupun seleksi, aku dia, Asraf jarang sekali membawa uang.

Tapi, Atik selalu memberikan semangat dan motivasi.

Gladi kotor Paskibraka 2019.
Gladi kotor Paskibraka 2019. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Kini, anak kesayangannya itu sukses menjadi salah satu pasukan pengibar sang merah putih di Istana Negara.

"Saya sangat bangga sama Asraf," ungkapnya. Karena sudah jarang bertemu, Atik mengaku sangat rindu dengan Asraf.

"Saya kangen sekali sama dia. Dia gak pegang HP jadi enggak bisa dihubungi. Saya harap Asraf sukses pada saat pengibaran bendera nanti," tutup Atik.

Untuk diketahui, dua orang Paskibraka nasional perwakilan Riau, yakni Muhamat Asraf dan Tri Setya Negara Putri, siswi SMA 1 Rengat di Kabupaten Indragiri Hulu (Inhu).(*)





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved