17 AGUSTUS - Muntah saat Latihan, M Asraf, Paskibraka di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek

17 AGUSTUS - Muntah-muntah saat Latihan, M Asraf, Paskibraka di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek


zoom-inlihat foto
masraf-paskibraka.jpg
Tribunnews Kolase/ TRIBUN/IRWAN RISMAWAN
17 AGUSTUS - M Asraf, Paskibraka Pengibar Merah Putih di Istana, Anak Yatim yang Pakai Sepatu Sobek.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Muhamat Asraf adalah salah satu Pasukan Pengibar Bendera Pusaka ( Paskibraka) yang mewakili Provinsi Riau di tingkat nasional.

Asraf akan menjadi salah satu pengibar sang merah putih pada Upacara Hari Ulang Tahun ke-74 Republik Indonesia (HUT RI) di Istana Negara pada Sabtu (17/8/2019) nanti.

Tapi, perlu diketahui seperti apa perjuangan Asraf hingga menjadi Paskibraka nasional.

Muhamat Asraf adalah seorang anak yatim.

Dia tinggal bersama ibunya di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar.

Baca: LENGKAP Nama-nama 68 Paskibraka dari 34 Provinsi, Bertugas di Istana Presiden pada 17 Agustus 2019

Baca: 17 AGUSTUS - Prosedur dan Kriteria Pengusulan Gelar Pahlawan Nasional

Ibu Asraf, Atik, berdiri di depan rumahnya yang sudah dibedah pemerintah setempat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/8/2019). Asraf salah satu Paskibraka nasional perwakilan Riau.(IDON
Ibu Asraf, Atik, berdiri di depan rumahnya yang sudah dibedah pemerintah setempat di Desa Bina Baru, Kecamatan Kampar Kiri Tengah, Kabupaten Kampar, Riau, Rabu (14/8/2019). Asraf salah satu Paskibraka nasional perwakilan Riau.(IDON ()

Bocah kelahiran tahun 2002 itu anak bungsu dari tiga bersaudara.

Saat ini ia duduk di bangku kelas 2 di SMAN 1 Kampar Kiri Tengah.

Ibu Asraf bernama Atik mengaku tidak menyangka anaknya bisa lolos menjadi Paskibraka nasional.

Saat ini anaknya sudah berada di Jakarta.

"Alhamdulillah, saya bangga sekali. Sungguh saya tidak menyangka Asraf bisa lolos ke tingkat pusat," ucap Atik saat diwawancarai wartawan di rumahnya, di Desa Bina Baru, Rabu (14/8/2019).

Atik yang bekerja serabutan ini, mengaku mendukung penuh anaknya untuk ikut Paskibraka.

Mulai dari seleksi dari tingkat sekolah, kecamatan, kabupaten, provinsi dan nasional.

"Saya bilang ke dia, kalau memang mau jadi anggota Paskibraka, berlatihlah dengan tekun dan sungguh-sungguh," kata Atik.

Pinjam sepatu robek Asraf sempat merasa minder dan sedih, karena tidak memiliki sepatu untuk mengikuti seleksi Paskibraka tingkat nasional.

Tapi, orangtuanya tidak punya uang untuk membeli sepatu tersebut.

Pengukuhan Paskibrakan Nasional 2019 dari 34 provinsi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Pengukuhan Paskibrakan Nasional 2019 dari 34 provinsi oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara. (Kompas.tv)

Namun, ibunya tidak menyerah.

Atik meminjam sepatu tetangganya yang sudah robek, agar anaknya bisa ikut seleksi.

"Dia sempat malu sama kawan-kawannya. Jadi saya pinjam sepatu tetangga," aku Atik.

Ia menceritakan, awalnya Asraf mengikuti seleksi Paskibraka di sekolanya.

Setelah pulang dari latihan, Asraf muntah-muntah.

"Saat itu dia muntah sampai di rumah. Dia bilang tadi ikut Paskibraka," sebut Atik.





Halaman
12
Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved