12 FAKTA Kasus Pembunuhan Pacari Istri Orang di Bali: Sempat Izin Sehari Sebelum Dibunuh

12 FAKTA Kasus Pembunuhan Pacar Baru Dikenal 1 Bulan di Bali: Sempat Izin Sehari Sebelum Dibunuh.


zoom-inlihat foto
bunuhpacar22.jpg
tribunbali/tribunmanado
12 FAKTA Kasus Pembunuhan Pacar Baru Dikenal 1 Bulan di Bali: Sempat Izin Sehari Sebelum Dibunuh.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Pembunuhan yang dilakukan Bagus Putu Wijaya (33) terhadap teman perempuannya, Ni Putu Yuniawati (39), di sebuah penginapan di Bali masih menjadi viral di dunia maya.

Dalam waktu singkat, polisi berhasil menangkap Bagus Putu Wijaya yang sempat kabur.

Kedua pasangan ini ternyata sudah memiliki pasangan masing-masing alias sudah berkeluarga.

Baca: Pacari Istri Orang, Ajak ke Penginapan Lalu Dibunuh: Ini Motif Bagus Bunuh Yuniawati

Baca: Tukang Sembelih Hewan Kurban di Jabar Meninggal, Bukan karena Amukan Sapi, Ini Fakta Sebenarnya

Sejumlah fakta terbaru kasus pembunuhan seorang perempuan bersuami di Bali oleh pria selingkuhannya di hotel.  

Polisi mengungkap motif dan kronologi kejadian setelah penangkapan Bagus Putu Wijaya (33) yang membunuh Ni Putu Yuniawati (39), warga Banjar Lingkungan Kaje Serangan, Denpasar Selatan, di penginapan Teduh Ayu II Kamar No 8 Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali, pada Senin 5 Agustus 2019 sekitar pukul 21.30 Wita.

Berikut  fakta kasus pembunuhan yang menghebohkan ini:

1. Pacaran Baru 1 Bulan

Bagus Putu Wijaya dan Ni Putu Yuniawati terungkap baru 1 bulan berpacaran.

Selama 1 bulan pacarana, Bagus Putu Wijaya sudah berhasil mengajak Ni Putu Yuniawati menginap di penginapan.

"Saya baru sebulan pacaran sama dia dan kemudian bertemu di penginapan Teduh Ayu, Jalan Kebo Iwa Utara, Denpasar, Bali," kata pelaku saat diambil keterangan oleh Wakil Tim Resmob, Jumat (9/8/2019).

Dan Ni Putu Yuniawati mau saja diajak bermalam Bersama Bagus Putu Wijaya.

bali00045
Tersangka Bagus Putu Wijaya.

2. Emosional karena Ditampar

Di kamar penginapan, Bagus Putu Wijaya dan Ni Putu Yuniawati bertengkar hebat.

Entah apa penyebab awalnya, di tengah pertengkaran hebat mereka berdua, Ni Putu Yuniawati menampar wajah Bagus Putu Wijaya karena emosional.

"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan dia menampar saya,” kata Bagus Putu Wijaya.

Bagus Putu Wijaya yang kalap karena ditampar marah dan langsung membekap Ni Putu Wijaya.

"Kami kemudian bertengkar di dalam kamar dan korban menampar saya. Saya marah dan membekap serta menyumpal mulutnya hingga meninggal dunia,” kata Bagus Putu Wijaya.

3. Sama-sama Sudah Punya Pasangan

Meski berpacaran, baik Bagus Putu Wijaya maupun Ni Putu Yuniawati ternyata sudah memilik pasangan masing-masing.

Bagus Putu Wijaya yang berusia 33 tahun sudah memiliki seorang istri.

Sedangkan Ni Putu Wijaya yang berusia 39 tahun sudah memiliki seorang suami.

bali999
Petugas evakuasi jasad wanita di dalam penginapan.

4. Buronan Selama 3 Hari

Usai membunuh, Bagus Putu Wijaya melarikan diri dan meninggalkan begitu saja Ni Putu Wijaya yang sudah meninggal di kamar penginapan.

Polisi lalu membentuk tim dan melakukan pengejaran.

5. Dibekuk saat Kunjungi Istri di Manado

Setelah sempat buron selama tiga hari, Bagus dibekuk tim gabungan dari kepolisian seusai menemui istrinya di Manado.

Bagus Putu Wijaya memang melarikan diri ke Manado dan bersembunyi di kediaman istri di Kelurahan Teling, Kota Manado.

Tim Resmob Polda Sulut, Tim Macan Polresta Manado, Tim Resmob Polda Bali, dan Tim Resmob Polresta Denpasar, yang mendapat informasi keberadaan pelaku di Kelurahan Teling, langsung menggerebek di rumah istrinya, tetapi pelaku tak ada.

Petugas terus berupaya mencari keberadaan pelaku dan mendapat informasi bahwa pelaku sedang berada di Ratahan, rumah saudara istrinya.

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Geger Cilegon (1888)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional : Pemilu 1955

Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya mendapat informasi keberadaan pelaku di Manado dari Polda Bali.

Kemudian, lanjutnya, pihak kepolisian menuju Ratahan.

6. Ditangkap saat Jalan Kaki

Kurang lebih 2 jam melakukan pencarian, pihaknya mendapati pelaku sedang berjalan kaki di Jalan Trans-Ratahan.

"Kami tangkap pelaku sedang berjalan kaki di jalan raya. Pelaku tak berkutik saat ditangkap," kata AKB Sugeng.

7. Incar Mobil Korban

Lanjut Sugeng, selain itu, pelaku ternyata juga mengincar mobil Toyota Avanza yang digunakan korban. Usai membunuh korban, mobil dibawanya dan kemudian digadaikan.

“Uang hasil menggadai mobil digunakan pelaku untuk melarikan diri ke Manado,” ujarnya.

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Puputan Bayu (1771)

Baca: 17 AGUSTUS - Seri Sejarah Nasional: Perang Aceh (1873-1904)

Malam itu, saat kejadian, lanjut Sugeng, pelaku masih bersembunyi di sekitar Bandara Ngurah Rai.

8. Pegangan Tangan Masuk Kamar

Kadek Yuliani (37), petugas penginapan, mengatakan, korban datang ke penginapan bersama seorang lelaki sekitar pukul 18.00 Wita, Senin (5/8/2019). Keduanya tiba di penginapan mengenderai mobil Avanza warna putih.

Keduanya menyewa kamar selama dua jam.

Petugas penginapan mengaku tidak meminta identitas penyewa kamar lantaran hanya menggunakan kamar dua jam dengan sewa Rp 60.000.

Kemudian keduanya langsung menuju ke kamar nomor 8 setelah menerima kunci.

Sekitar 1,5 jam, pria yang masuk bersama Ni Putu Yuniawati keluar kamar menuju mobil, lalu meninggalkan tempat penginapan.

"Masuk berdua sambil pegangan tangan. Lalu sewa kamar dua jam Rp 60.000," katanya.

9. Jam Sewa Habis Belum Keluar

Meski sudah lewat jam sewa yang hanya dua jam, Bagus Putu Wijaya dan Ni Putu Yuniawati belum keluar kamar hingga pukul 21.30 Wita.

Kadek berinisiatif memanggil korban dari luar namun dari dalam kamar tidak ada sahutan.

Petugas pun mengecek dan melihat korban tengah dalam keadaan tidur dengan posisi tengkurap.

Lalu, petugas mencoba membangunkan korban dan mencoba membalikkan badan perempuan tersebut.

Saksi yang juga petugas penginapan kaget melihat mulut korban dalam keadaan dibekap dengan handuk dan terdapat bercak darah yang keluar dari mulut korban.

Setelah dipastikan, ternyata Ni Putu Yuniawati sudah dalam keadaan tidak bernyawa.

Selanjutnya petugas pun melaporkan kejadian tersebut ke pihak kepolisian.

Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Andi Muhamad Nurul Yaqin membenarkan ada kasus temuan jasad perempuan dalam kamar penginapan.

10. Tempat Prostitusi

Menurut keterangan warga sekitar bernama Wayan Kr (40), tempat penginapan tersebut diduga digunakan untuk prostitusi.

"Ya semua orang sudah tahu itu. Yang datang ke penginapan itu kebanyakan pasangan yang hanya melakukan hubungan intim, entah perselingkuhan atau apalah. Ya kalau sudah kejadian seperti ini ya mohon petugas polisi untuk selalu mengontrol hal-hal seperti ini," ungkapnya.

11. Masih Training SPG Selama 1 Bulan

Ni Putu Yuniawati sehari-hari bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) sebuah diler mobil di Denpasar Barat.

Namun, Ni Putu Yuniawati masih berstatus training.

Rekan kerja Ni Putu Yuniawati mengatakan, korban selama ini dikenal ramah.

"Kalau saya lihat selama korban bekerja itu seperti biasa masuk pagi dan pulang sore, kadang sih malam. Selama di kantor korban sangat ramah, kalau ketemu ya saling nyapa kita. Korban juga kan baru kerja sebulan jadi masih ya belum begitu kenal terlalu dalam," ujar sumber yang tidak mau disebutkan namanya itu.

Setiap berangkat kerja dan pulang, rekannya ini melihat korban selalu menggunakan kendaraan sendiri.

"Ya selama korban bekerja kan absen pagi dan absen pulang. Memang saat proses training, korban sudah keluar kantor untuk menjual kendaraan kantor, ya bertemu dengan klien. Setiap harinya korban pakai sepeda motor sendiri," jelasnya.

bali0909
Putra Ni Putu Yuniawati mempelihatkan foto ibunya.

12. Izin Sehari Sebelum Dibunuh

Namun sebelum kejadian nahas tersebut, Ni Putu Yuniawati terlihat mendatangi kantor untuk absen dan diantar dengan mobil.

"Setiap harinya memang, korban pakai sepeda motor. Namun sebelum kejadian itu, saya lihat korban ke kantor untuk absen pulang itu bersama mobil putih, tidak tahu pasti saya nomor pelatnya itu," ujarnya.

Menurut data yang ditunjukkan rekannya, korban diketahui punya banyak pengalaman bekerja di dealer otomotif mulai sebagai sales hingga supervisor.

"Iya korban mulai bekerja pada tanggal 2 Juli 2019. Ya sebulan lah," ujarnya.

Saat mengetahui kabar korban tewas, pihak kantor terkejut dan kemudian ada beberapa petugas polisi yang datang untuk menanyakan keseharian korban.

"Yang pasti orang di kantor kaget semua. Kemudian ada polisi juga yang pernah datang ke kantor untuk mengetahui kebiasaan korban," ujarnya.

Terlepas dari kebiasaan korban di kantor, diketahui dalam proses penyidikan kabarnya ditemukan barang bukti lagi berupa alat kontrasepsi.

Namun demikian belum diketahui pasti apa yang terungkap dari penemuan kondom tersebut.

Adapun terkait penemuan tersebut saat dikonfirmasikan kepada Wakapolresta Denpasar, AKBP Benny Pramono belum menanggapi lebih jauh. "Ya kita tunggu saja, yang pasti nanti dirilis sama Pak Kapolresta, ditunggu saja," ujarnya.

(Rizki Laelani/tribunbali)  





Editor: haerahr
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved