Riwayat Kehidupan #
TRIBUNNEWSWIKI.COM - Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi atau dikenal dengan Sam Ratulangi lahir pada tanggal 5 November 1890 di Tondano, Minahasa.
Sam Ratulangi adalah putra Jozias Ratulangi dan Augustina Gerungan.
Jozias Ratulangi adalah guru Hoofden School atau sekolah menengah untuk anak-anak dari kepala-kepala desa di Tondano.
Augustina Gerungan putri Kepala Distrik Tondano-Touliang, Jacob Gerungan. (1)
Pendidikan #
Sam Ratulangi mengawali pendidikannya di Tondano yaitu sekolah dasar Belanda, Europeesche Lagere School, lalu melanjutkan pendidikan ke Hoofden School.
Pada 1904, Sam Ratulangi berangkat ke Jawa bersekolah di Sekolah Pendidikan Dokter Hindia (STOVIA) dengan beasiswa.
Namun sesampainya di Batavia, Sam Ratulangi berubah pikiran dan memutuskan untuk belajar di sekolah menengah teknik Koningin Wilhelmina.
Sam Ratulangi lulus pada 1908 dan mulai bekerja pada konstruksi rel kereta api di daerah Priangan di Jawa Barat.
Pada 1911, Sam Ratulangi kembali ke Minahasa, karenasang Ibu sakit parah yang kemudian meninggal dunia pada 19 November 1911.
Sedangkan sang Ayahnya sudah meninggal dunia sewaktu Sam Ratulangi berada di Jawa.
Setelah kematian sang Ibu mereka, Sam Ratulangi dan kedua saudara perempuannya membagi warisan orang tua mereka.
Sam Ratulangi menggunakan uang yang dia terima untuk membiayai pendidikannya di Eropa.
Pada 1915, Sam Ratulangi berhasil memperoleh ijazah guru ilmu pasti atau Middelbare Acte Wiskunde en Paedagogiek dari Universitas Amsterdam, Belanda.
Pada 1919, Sam Ratulangi memperoleh gelar Doktor der Natur-Philosophie (Dr Phil) untuk Ilmu Pasti dan Ilmu Alam dari Universitas Zurich.
Sam Ratulangi dikenal dengan filsafatnya: "Si tou timou tumou tou" yang artinya manusia baru dapat disebut sebagai manusia, jika sudah dapat memanusiakan manusia. (2)
Perjuangan #
Selama mengenyam pendidikan di Amsterdam, Belanda, Sam Ratulangi sering bertemu dengan saudara RA Kartini, Sosro Kartono dan tiga pendiri National Indische Partij, Ernest Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Suwardi Suryoningrat.
Sam Ratulangi juga aktif dalam organisasi Indische Vereeniging, atau Perhimpunan Indonesia dan terpilih sebagai ketua pada 1914.
Sam Ratulangi juga aktif dalam menulis artikel, satu diantaranya berjudul 'Sarekat Islam' yang diterbitkan di Onze Kolonien pada 1913.
Sam Ratulangi menulis tentang pertumbuhan koperasi pedagang lokal Sarekat Islam dan juga memuji gerakan Budi Utomo di Indonesia.
Setelah kembali ke Indonesia pada1919, Sam Ratulangi pindah ke Yogyakarta untuk mengajar matematika dan sains di sekolah teknik Prinses Juliana School.
Setelah tiga tahun mengajar Sam Ratulangi kemudian pindah ke Bandung dan memulai perusahaan asuransi Assurantie Maatschappij Indonesia dengan seorang dokter yang juga berasal dari Minahasa, Roland Tumbelaka.
Pada 1923, Sam Ratulangi menjadi sekretaris badan perwakilan daerah Minahasa di Manado (Minahasa Raad) pada 1924 -1927.
Selama di Minahasa Raad, Sam Ratulangi memperjuangkan hak untuk orang-orang Minahasa, misalnya membuat pemerintah kolonial menghapuskan kerja paksa di Minahasa.
Pada 16 Agustus 1927 Sam Ratulangi dan Roland Tumbelaka memulai partai Persatuan Minahasa yang beranggotakan orang-orang sipil dan militer.
Namun beberapa anggota militer melakukan pemberontakan dan melawan Belanda sehingga karena hal tersebut partai dilarang berpartisipasi dalam organisasi politik.
Sam Ratulangi dan Roland Tumbelaka kemudian kembali partai Persatuan Minahasa yang hanya memiliki anggota sipil.
Pada 1939, Persatuan Minahasa merupakan satu diantara partai politik yang membentuk Gabungan Politik Indonesia bersama Gerindo, Parindra, Pasundan, PPKI (Persatuan Partai Katolik Indonesia), dan PSII (Persatuan Sarekat Islam Indonesia).
Pada 1927-1937 Sam Ratulangi diangkat menjadi anggota Volksraad atau Dewan Rakyat mewakili rakyat di Minahasa.
Jabatannya di Dewan Rakyat tersebut digunakan untuk mengajukan tuntutan supaya kolonial Belanda menghapuskan segala perbedaan dalam bidang politik, ekonomi, dan pendidikan antara orang-orang Belanda dan pribumi.
Pada 1932 Sam Ratulangi adalah satu dari pendiri Vereniging van Indonesische Academici atau Persatuan Cendekiwan Indonesia.
Pada 1938, Sam Ratulangi menjadi editor sebuah majalah berita berbahasa Belanda, Nationale Commentaren kemudian menulis pendapat-pendapat yang menentang tindakan tidak adil pemerintah kolonial Belanda.
Di masa pendudukan Jepang, Sam Ratulangi ikut terlibat menjadi anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada awal Agustus 1945, mewaliki Sulawesi (3)
Setelah Kemerdekaan #
Ketika Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945, Sam Ratulangi diangkat sebagai gubernur Sulawesi yang berkedudukan di Ujung Pandang.
Namun pada bulan September, pasukan Belanda bersama Netherlands Indies Civiele Administration (NICA) atau pemerintahan sipil hindia Belanda mendarat di Makassar untuk mengambil alih pemerintahan.
Sam Ratulangi yang tidak terima dengan keputusan tersebut kemudian mendirikan Pusat Keselamatan Rakyat sebagai bentuk perlawanan bersama rakyat.
Perebutan kekuasaan terjadi antara pihak Belanda dan rakyat, hingga menimbulkan pemberontakan.
Kemudian pada 5 April 1946, Sam Ratulangi beserta para pengikutnya dipenjarakan selama satu bulan di Ujung Pandang sebelum dibuang ke Serui, Irian Jaya.
Di tempat pengasingannnya di Serui, Irian Jaya, Sam Ratulangi membentuk organisasi Ibunda Irian dan Partai Kemerdekaan Irian yang bertujuan memupuk semangat kemerdekaaan.
Setelah adanya perjanjian Renville pada 1948, Sam Ratulangi akhirnya dibebaskan kemudian ditunjuk oleh Soekarno menjadi anggota Dewan Pertimbangan Agung dan delegasi Indonesia dalam perundingannya dengan Belanda. (1)
Pada 10 November 1948 ketika terjadi pemecahbelahan persatuan bangsa Indonesia, Sam Ratulangi mengeluarkan Manifes Ratulangi.
Isinya adalah pernyataan keras dari Sam Ratulangi yang menentang Indonesia bagian Timur dari Republik Indonesia.
Isi dari Manifes ratulangi adalah
- Menolak sekeras-kerasnya apa yang dikatakan pertentangan antara kaum Republiken dan kaum Federalis
- Menolak sekeras-kerasnya setiap pemerintahan yang tidak mengikutsertakan Republik Indonesia
- Menggunakan segala pengaruh untuk mencegah terulangnya serangan militer Belanda sebagai jalan untuk menyelesaikan pertikaian antara Indonesia dengan Belanda.
- Mendesak agar dalam waktu yang sesingkat-singkatnya diselengarakan pemilihan demokratis untuk membentuk konstituante, di bawah pengawasan internasional
- Menolak terpisahnya Irian Jaya dari Republik Indonesia (3)
Pada Agresi Militer Belanda II 1948 Sam Ratulangi ditangkap oleh militer Belanda ketika akan berangkat ke Filipina untuk melaksanakan misi persahabatan.
Pada waktu yang sama, Yogyakarta dikuasai oleh Belanda dan para pemimpin Indonesia termasuk Soekarno dan Mohammad Hatta ditangkap dan diasingkan ke pulau Bangka.
Namun karena masalah kesehatannya, Sam Ratulangi diizinkan tinggal di Jakarta sebagai tahanan rumah. (1)
Wafat #
Sam Ratulangi meninggal dunia pada 30 Juni 1949 dan dimakamkan sementara di Tanah Abang sebelum pada 23 Juli 1949, jenazahnya dipindahkan ke Manado.
Pada 1961, Sam Ratulangi diberi anugrah dengan gelar Pahlawan Nasional Indonesia melalui Keppres No. 590 Tahun 1961.
Nama Sam Ratulangi dapat ditemukan pada nama jalan di Minahasa, misalnya di Bitung, Manado, Tomohon, dan Tondano.
Nama Sam Ratulangi juga dipakai sebagai nama bandar udara internasional Manado dan universitas negeri di Manado.
Bahkan di sebuah taman kota di Davao, Filipina juga terdapat patung Sam Ratulangi.
Pada 2016, Kementerian Keuangan mengeluarkan uang baru seri 2016 di mana pecahan Rp 20.000 memiliki gambar Sam Ratulangi di bagian depan.
(TRIBUNNEWSWIKI/Magi)
| Nama Lengkap | Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi |
|---|
| Nama Alias | Sam Ratulangi |
|---|
| Lahir | Tondano, Sulawesi Utara, 5 November 1890 |
|---|
| Wafat | Jakarta, 30 Juni 1949 |
|---|
| Keluarga |
|---|
| Ayah | Jozias Ratulangi |
|---|
| Ibu | Augustina Gerungan |
|---|
| Saudara Perempuan | Wulan Kayes Rachel Wilhelmina |
|---|
| Wulan Rachel Wilhelmina Maria |
| Istri Pertama | Emilie Suzanne Houtman |
|---|
| Anak | Corneille Jose Albert Ratulangi |
|---|
| Emilia Augustina Ratulangi. |
| Istri Kedua | Maria Catharina Josephine Tambajong |
|---|
| Anak | Milia Maria Matulanda Ratulangi |
|---|
| Everdina Augustina Ratulangi |
| Wularingan Manampira Ratulangi |
Sumber :
1. www.biografiku.com
2. biografi-pahlawan-nasional-indonesia.blogspot.com
3. koyatondano.wordpress.com