Berasal dari tanah Aceh, Cut Nyak Dien adalah sosok wanita yang gigih dalam perjuangannya mengusir penjajah.
Bersama sang suami, Cut Nyak Dien berdiri di barisan depan medan perang.
Cut Nyak Dien bahkan bersumpah akan menghabisi semua orang Belanda yang tersisa.
Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Cut Nyak Dien
5. Cut Nyak Meutia
Cut Nyak Meutia, sosok pahlawan yang berasal dari Aceh ini memiliki semangat juang yang tinggi.
Mendampingi sang suami, perempuan pemberani ini tidak pernah menunjukkan rasa takutnya kepada penjajah.
Bahkan ketika sang suami meninggal dunia saat bertempur, Cut Nyak Meutia terus bangkit dan tidak berhenti melawan Belanda.
Baca: PAHLAWAN NASIONAL - Cut Nyak Meutia
6. Nyi Ageng Serang
Nyi Ageng Serang merupakan salah satu perempuan yang turut serta turun ke medan perang.
Bahkan, Nyi Ageng Serang didapuk sebagai panglima perang berkat strategi-strategi perangnya saat melawan penjajahan.
Salah satu taktiknya yang cerdas adalah mengelabui musuh dengan menyamar menjadi semak menggunakan daun lambu.
Nilai nasionalisme yang tinggi terhadap tanah air ini patut dicontoh oleh generasi muda.
7. Maria Walanda Maramis
Perjuangan Maria Walanda Maramis dimulai setelah menikah dengan Josef Frederik Calusung Walanda, seorang guru yang mengajar bahasa Belanda.
Tekad untuk memajukan kaum perempuan mulai terkobar di dadanya.
Di Minahasa, Maria Walanda Maramis dianggap sebagai pendobrak adat dan pejuang emansipasi perempuan di bidang politik dan pendidikan.
Maria Walanda Maramis pun mendirikan Percintaan Ibu Kepada Anak Temurunnya (PIKAT) yang kemudian tersebar dan memiliki cabang di daerah-daerah lain.
(TribunnewsWiki/Indah)
Jangan lupa subscribe official Youtube channel TribunnewsWiki