Film Soekarno: Indonesia Merdeka disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang diusung dari kisah Ir. Soekarno. Film Soekarno ini pertama kali dirilis pada 11 Desember 2013 dengan durasi 137 menit. Pada tanggal 14 Agustus 2014, film Soekarno kembali tayang untuk menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan penambahan durasi 25 menit.
Film Soekarno: Indonesia Merdeka disutradarai oleh Hanung Bramantyo yang diusung dari kisah Ir. Soekarno. Film Soekarno ini pertama kali dirilis pada 11 Desember 2013 dengan durasi 137 menit. Pada tanggal 14 Agustus 2014, film Soekarno kembali tayang untuk menyambut hari Kemerdekaan Republik Indonesia dengan penambahan durasi 25 menit.
Hatinya tertambat pada gadis muda bernama Fatmawati.
Padahal saat itu Soekarno masih menjadi suami Inggit Garnasih, perempuan lebih tua dari Soekarno, yang selalu menjadi perisai baginya tatkala di penjara dan dibuang.
Inggit harus rela melihat sang suami tercinta jatuh cinta dengan gadis lain.
Di tengah kemelut rumah tangganya, Jepang datang memulai peperangan Asia Timur Raya.
Berahi politiknya kembali menguat, kemerdekaan Indonesia seolah di ambang mata.
Hatta dan Sjahrir, rekan politik Soekarno di masa muda mengingatkan bahwa Jepang tidak kalah bengisnya dengan Belanda.
Soekarno punya sudut pandang berbeda, "Jika kita cerdik, kita bisa memanfaatkan Jepang untuk upaya meraih kemerdekaan Indonesia" kata Soekarno.
Hatta terpengaruh, tapi Sjahrir tidak.
Bekerjasama dengan Jepang sama saja memosisikan Indonesia menjadi bagian dari Fasisme.
Soekarno tidak peduli, dia yakin dengan pilihannya, bekerjasama dengan Jepang untuk Indonesia Merdeka.
Bersama Hatta, Soekarno berupaya mewujudkan cita-citanya mewujudkan Indonesia Merdeka. (3)
Banyak terjadi pro dan kontra dalam film 'Soekarno: Indonesia Merdeka', garapan Hanung Bramantyo.
Film Soekarno digugat oleh Rachmawati 'Soekarnoputri: Indonesia Merdeka' selaku anak dari Presiden RI pertama.
Gugatan tersebut terkait larangan penayangan film Soekarno.(4)
Film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' digugat karena dianggap melanggar hak cipta, sementara Hanung Bramantyo sebagai pihak tergugat menyatakan gugatan niaga tersebut sebenarnya tidak melarang pemutaran film, hanya berupa penghapusan dua adegan.(5)
Tetapi gugatan yang dilayangkan Rachmawati Soekarnoputri ditolak oleh majelis hakim dengan mencabut putusan sementara tertanggal 11 Sesember 2013. (6)
Sedangkan kekecewaan lain diungkapkan Guruh Soekarno Putra, anak bungsu dari Presiden Soekarno itu kecewa terhadap pemeran tokoh Soekarno, Ario Bayu.
Dia menganggap peran Ario Bayu sangat berbeda 180 derajat dari Soekarno.(7)
Di sisi lain, banyak yang mengapresiasi film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' ini.
Salah satunya Ketua Umum DPP Partai Nasional Indonesia (PNI) Marhaenisme saat itu, Sukmawati Soekarnoputri menilai Film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' adalah sebuah tontonan yang baik.(8)
Pujian juga datang dari luar negeri, Mantan Perdana Menteri Malaysia, Dr Mahathir Mohamad, memuji film garapan Hanung Bramantyo tersebut.
Mahathir Mohamad menilai film Soekarno cukup hidup karena mengaitkan kehidupan pribadi Presiden RI pertama serta perjuangannya bagi Indonesia.(9)
Sejumlah orang berdemo didepan bioskop XXI Kartika Candra di Kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (24/12/2013). Massa menuntut Film Soekarno dihentikan penayangannya diseluruh bioskop. (Tribun Jakarta/Jeprima)
PosterPoster film 'Soekarno: Indonesia Merdeka' (IMDb.com)#