"Misal kamu punya saldo Rp 100, kamu ambil Rp 10, berarti nanti pukul 1 setelah selesai proses saldo kamu tinggal Rp 90," ujar Rohan dikutip Kontan.co.id saat ditemui usai jumpa pers di Plaza Mandiri (20/07/2019).
Rohan Hafas melanjutkan, sebelum melakukan pencatatan, bank akan melakukan back up untuk berjaga-jaga terhadap sesuatu yang tidak diinginkan.
"Itu selalu. Wajib prosedurnya," kata Rohan Hafas.
Baca: Bali United Vs PSS: Alami Tren Negatif, Kedua Tim Berebut Tiga Poin
Baca: Hutan di Gunung Panderman Terbakar, Berikut Penanggulangan yang Dilakukan BPBD dan Tim Gabungan
Baca: Tak Dibutuhkan Lagi oleh Los Blancos, Gareth Bale Dapat Tawaran 1 Juta Poundsterling per Minggu
Baca: Fakta Mahershala Ali Pemain Film Blade, Aktor Muslim Pertama yang Pernah Menangi Piala Oscar
Baca: Scott Dirrickson Puji Natalie Portman: Jadi Siapa yang Lebih Baik untuk Memerankan Jane Foster
Namun saat proses itu berlangsung, terjadi corrupt terhadap memori data dan menyebabkan 10% data atau 1,5 juta nasabah mengalami perubahan saldo, baik berkurang maupun bertambah.
"Solusinya sebenarnya simpel. Yakni mengembalikan saldo yang telah di-back up itu kepada sistemnya," ujar Rohan Hafas.
Tetapi hal itu tidak dilakukan karena pihak Bank Mandiri akan memeriksa satu persatu data yang bermasalah.
"Jadi kita membutuhkan waktu sampai dua jam untuk meng-upload kembali jumlah saldo yang sebenarnya," papar Rohan.
Pihak Bank Mandiri meminta maaf atas gangguan yang terjadi ini.
Pada Sabtu (20/07/2019) sore, sejumlah nasabah sudah melaporkan bahwa rekening Bank Mandiri mereka sudah kembali normal.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bagaimana Nasib 2.670 Rekening Nasabah Bank Mandiri yang Diblokir Pasca-error?, https://www.tribunnews.com/bisnis/2019/07/22/bagaimana-nasib-2670-rekening-nasabah-bank-mandiri-yang-diblokir-pasca-error.