Selain di Badung, getaran gempa juga dirasakan di wilayah lain dalam skala MMI yang berbeda-beda.
Di antaranya IV-V Nusa Dua, IV Denpasar, IV Lombok Tengah, IV Mataram, IV Lomnok Barat, III Lombok Utara, III Lombok Timur, III Banyuwangi, III Sumbawa, III Karangkates, II-III Jember, dan II-III Lumajang.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini adalah genteng berjatuhan dan kaca pecah di kantor BBMKG wilayah III, Pura Loka Natha, SD 8 Ungasan, SDN 1 Kutuh, SMPN 2 Kuta Selatan serta gapura masuk ITDC Nusa Dua.
Hasil monitoring BMKG hingga pukul 10.00 WIB menunjukkan adanya sembilan kali gempa bumi susulan (aftershock) dengan magnitudo terbesar 3,2 dan yang terkecil 2,4.
Masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya serta menghindar dari bangunan retak atau rusak yang diakibatkan oleh gempa.
Baca: Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Nusa Dua Bali, Tidak Berpotensi Tsunami
#3
Gempa kembali mengguncang wilayah Labuha, Halmahera Selatan, Maluku Utara pada pukul 10.53 WIB dengan kekuatan magnitudo 4,1.
Pusat gempa berada pada 38 km timur laut Labuha, Maluku Utara dengan kedalaman 10 km.
Terletak pada titik koordinat 0.55 Lintang Selatan (LS) dan 127.83 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dirasakan di Labuha dengan skala MMI II-III.
Berdasarkan hasil pemodelan BMKG, gempa ini tidak berpotensi tsunami.
#4
Gempa terbaru terjadi di Mamasa, Sulawesi Barat pada pukul 13.16 WIB dengan kekuatan magnitudo 3,1.
Pusat gempa berada di darat 2 km utara Mamasa, Sulawesi Barat dengan kedalaman 10 km.
Tepatnya di koordinat 2.93 Lintang Selatan (LS) dan 119.42 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa dilaporkan terasa di Mamasa dengan skala MMI II.
Baca: Gempa Bumi
Gempa bumi dapat terjadi di mana dan kapan saja, maka dari itu kita harus selalu waspada dan antisipasi.
Berikut Tribunnewswiki.com rangkumkan dari laman resmi BMKG, bmkg.go.id, antisipasi sebelum, sesaat dan setelah gempa bumi.
A. Sebelum terjadi gempa bumi
1. Mengenali apa yang disebut gempa bumi