Gempa Magnitudo 5,8 Guncang Nusa Dua Bali, Tidak Berpotensi Tsunami

Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Nusa Dua, Bali, pada Selasa (16/7/2019).


zoom-inlihat foto
gempa-bali.jpg
Grafis/Rahmandito Dwiatno
BMKG mencatat gempa 6.0 M mengguncang wilayah Nusa Dua, Bali, pada Selasa (16/7/2019). Gempa terjadi di kedalaman 68 km dan tak berpotensi tsunami. (Grafis/Rahmandito Dwiatno)


TRIBUNNEWSWIKI.COM – Gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 5,8 mengguncang wilayah Nusa Dua, Bali, pada Selasa (16/7/2019).

Dikutip dari laman Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), bmkg.go.id, gempa tersebut terjadi pada pukul 07.18.36 WIB.

Gempa tersebut tepatnya terjadi di titik 9.11 Lintang Selatan (LS) dan 114.54 Bujur Timur (BT).

Adapun pusat gempa terletak di 83 kilometer di barat daya Nusa Dua, Bali dengan kedalaman 68 kilometer.

Berdasarkan rilis dari BMKG, gempa yang terjadi di Bali tersebut tidak berpotensi tsunami.

Dikutip dari Kompas.com, Kepala Humas BMKG, Akhmad Taufan Maulana mengatakan, gempa terasa di berbagai daerah seperti Badung, Denpasar, Mataram, Lombok Tengah, Lombok Barat, Karangkates, Sumbawa, Lombok Timur, Lombok Utara, Jember, hingga Lumajang.

Baca: Gerhana Bulan Sebagian Akan Terjadi 17 Juli Dini Hari, Simak Waktu Lengkapnya

Awalnya, BMKG merilis gempa bumi tersebut berkekuatan magnitudo 6,0.

Namun setelah dilakukan pemutakhiran, Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Agus Ryanto kekuatan gempa tersebut menjadi magnitudo 5,8.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan informasi awal gempabumi ini berkekuatan M=6 yang selanjutnya dilakukan pemutakhiran menjadi M=5,8," terang Agus Riyanto seperti dikutip dalam keterangan resmi, Selasa (16/7/2019).

Sementara itu, episenter gempa bumi kemudian terletak pada koordinat 9,08 LS dan 114,55 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 80 kilometer arah selatan Kota Negara, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali pada kedalaman 104 kilometer.

Gempa bumi tersebut termasuk dalam kategori kedalaman menengah.

Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, tampak bahwa gempa bumi tersebut diakibatkan oleh aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia yang menyusup ke bawah Lempeng Eurasia.

Baca: Prediksi Pekan ke-9 Liga 1 2019, Persib Bandung Vs Kalteng Putra

Sementara itu, hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di Bali tersebut dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan jenis naik mendatar atau oblique thrust fault.

Hingga saat ini, belum ada laporan terkait dampak kerusakan akibat gempa bumi tersebut.

Hingga pukul 08.50 WITA, hasil monitoring BMKG juga belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan atau aftershock.

BMKG mengimbau supaya masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

(TribunnewsWIKI.com/Kompas.com/Karnia Septia/Widi Hermawan)

Jangan lupa subscribe kanal Youtube TribunnewsWIKI Official





BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved