TRIBUNNEWSWIKI.COM – Warga Desa Pargompulan, Kecamatan Siborongborong, Kabupaten Tapanuli Utara (Taput) dihebohkan dengan ratusan hewan ternak mati secara misterius sejak Jumat (19/6/2020).
Hewan ternak milik warga seperti bebek, ayam dan babi ditemukan mati dalam kondisi kehabisan darah.
Bupati Tapanuli Utaras Nikson Nababan ikut diresahkan dengan hal tersebut.
Nikson berujar jika ada orang yang berhasil menangkap binatang yang membuat ternak-ternak mati, maka dia akan memberikan imbalah puluhan juta.
"Karena peristiwa ini sudah sangat meresahkan, bagi masyarakat, baik itu perseorangan ataupun tim yang bisa menangkap makhluk ini hidup atau mati, akan kami beri imbalan Rp 10 juta," kata Nikson, seperti diberitakan Tribun Medan, Minggu (21/6/2020).
Baca: Kapal Kru Mancing Mania Tenggelam akibat Gelombang Tinggi, 10 Orang Selamat, 3 Masih Dicari
Berkaitan dengan kasus ini, Nikson pun memohon maaf kepada semua peternak karena Pemkab Taput belum bisa memberikan kompensasi ganti rugi.
"Kami memohon maaf belum bisa memberikan semacam kompensasi, karena kami juga belum tahu pasti apa sebenarnya yang terjadi di Desa Pohan Tonga," kata Nikson.
Hasil koordinasi dengan BKSDA (Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam) penyebab kematin sudah dipastikan karena gigitan binatang.
"Seperti jejak kaki beruang," tambahnya.
Meski seperti beruang, namun berdasarkan pembahasan literatur yang diterima, ada kemungkinan hewan misterius itu adalah anjing gila.
Ia bercemin pada kasus di Ukraina.
"Di Ukraina disebut anjing gila bunuh hewan tapi bangkai gak dimakan. Bisa saja memang anjing gila," jelas Nikson Nababan.
Orang nomor satu di Tapanuli Utara ini pun sudah meminta camat dan warga memburu hewan misterius itu.
Bahkan pihaknya juga sudah melibatkan TNI-Polri.
"Jebakan dan kamera sudah dipasang di beberapa titik. Bagi yang menemukan ada sayembara sebesar Rp 10 juta," tegasnya.
Baca: Arab Saudi Kembali Gelar Ibadah Haji, Hanya untuk Orang yang Tinggal di Negaranya
Jika kasus kematian hewan ternak kembali terjadi, Bupati Nikson akan melakukan autopsi kepada bangkai-bangkai hewan tersebut.
Pemkab Taput akan mencari tahu penyebab kematian berdasarkan hasil lab tim medis.
Mangatur Hutasoit, warga setempat, mengatakan, hewan ternak yang mati beberapa waktu terakhir, terlihat seperti dimakan oleh makhluk buas.
Ada babi yang mati diseret ke sungai dalam kondisi tubuh tercabik-cabik, dan luka di leher.
Ada pula bebek dan ayam warga yang hanya diisap darahnya.