Deretan Kasus Ruslan Buton Eks TNI AD, Sosok di Balik Trendingnya Tagar DipecatKokDibela Hari Ini

Tagar DipecatKokDibela trending di Twitter Rabu, (3/6/2020). Sosok yang dimaksud adalah Ruslan Buton, eks anggota TNI AD dengan kasus berikut ini:


zoom-inlihat foto
ruslan-buton-la-gode-tni-ad.jpg
Tribun Timur/Istimewa
Sosok Ruslan Buton, eks anggota TNI AD yang tersandung beberapa isu dan kasus diantaranya pembunuhan warga sipil bernama La Gode dan surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo diduga mengandung ujaran kebencian.


TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rabu, (3/6/2020) di media sosial Twitter tengah banyak dibicarakan warganet mengenai tagar #DipecatKokDibela.

Rupanya sosok yang dimaksud adalah Ruslan Buton, seorang eks TNI AD yang saat ini tersandung beberapa kasus.

Di antaranya yang telah diberitakan adalah mengenai ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pembunuhan warga sipil bernama La Gode.

Dilansir Tribunnews.com, kasus Ruslan Buton dijelaskan oleh sang kuasa hukum, Tonin Tachta Singarimbun.

Tonin berkomentar tentang sebab pemecatan Ruslan Buton, hingga kasus pembunuhan yang terjadi 2017 silam.

Tonin mengatakan pemecatan kliennya bernuansa politis.

Berikut kronologi pemecatan Ruslan Buton menurut sang kuasa hukum.

Baca: Kanada Tolak Rencana AS yang Akan Kerahkan Tentara di Perbatasan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona

Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 5 Maret 1770: Penembakan Warga Sipil oleh Tentara Inggris di Boston, Amerika

Pemecatan Ruslan Buton dari TNI AD

Kuasa Hukum tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal Mayjen TNI Purn Kivlan Zen, Tonin Tachta Singarimbun di Pengadjlan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (23/8/2019).
Kuasa Hukum tersangka kasus kepemilikan senjata api ilegal Mayjen TNI Purn Kivlan Zen, Tonin Tachta Singarimbun di Pengadjlan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat (23/8/2019). (Tribunnews.com/Gita Irawan)

Dikatakan Tonin Tachta Singarimbun, pada 2017 Ruslan Buton diketahui masih menjabat sebagai Komandan Kompi sekaligus Komandan Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau.

Ketika menjabat, Ruslan Buton kerap bertindak tegas terhadap adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang masuk ke daerahnya.

"Jadi Ruslan itu pada 2017, dia tangkap TKA China yang di Maluku Utara, orang China bawa visa turis bekerja di perusahaan pertambangan," ucap Tonin.

"Nggak usah ku kasih tau lah PT-nya. Dia tangkap karena dia komandan di daerah sana," kata Tonin kepada Tribunnews, Minggu (31/5/2020).

Ketika menangkap, Ruslan sempat dilobi petugas atau pejabat yang tidak disebutkan namanya agar melepaskan TKA China yang ditahan.

Bahkan saat itu, kliennya sempat disuap agar bisa melepaskan seluruh TKA yang ditangkapnya tersebut.

"Kapten Ruslan selaku Komandan Operasional mengatakan 'kalau uang itu tidak ada kaitan dengan ke-5 TKA maka akan saya terima, tapi kalau uang tersebut untuk melepaskan ke-5 TKA maka akan saya tolak'," kata Tonin menirukan ucapan Ruslan saat itu.

Penolakan inilah yang diduga menjadi penyebab kliennya mulai diincar agar turun dari jabatannya.

Kasus pembunuhan seorang warga sipil bernama La Gode

Empat bulan setelah adanya masalah terkait TKA China, markas sekaligus asrama TNI yang dipimpin Ruslan Buton diserang oleh seorang pria bernama La Gode.

Akhirnya dikabarkan jika La Gode terbunuh saat mencoba menyerang markas TNI AD.

Beredar isu jika La Gode adalah seorang petani yang ditangkap karena melakukan tindak pencurian.





Halaman
123
BERITATERKAIT
Ikuti kami di
KOMENTAR

ARTIKEL TERKINI

Artikel POPULER

© 2025 tribunnnewswiki.com,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved