TRIBUNNEWSWIKI.COM - Rabu, (3/6/2020) di media sosial Twitter tengah banyak dibicarakan warganet mengenai tagar #DipecatKokDibela.
Rupanya sosok yang dimaksud adalah Ruslan Buton, seorang eks TNI AD yang saat ini tersandung beberapa kasus.
Di antaranya yang telah diberitakan adalah mengenai ujaran kebencian terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan pembunuhan warga sipil bernama La Gode.
Dilansir Tribunnews.com, kasus Ruslan Buton dijelaskan oleh sang kuasa hukum, Tonin Tachta Singarimbun.
Tonin berkomentar tentang sebab pemecatan Ruslan Buton, hingga kasus pembunuhan yang terjadi 2017 silam.
Tonin mengatakan pemecatan kliennya bernuansa politis.
Berikut kronologi pemecatan Ruslan Buton menurut sang kuasa hukum.
Baca: Kanada Tolak Rencana AS yang Akan Kerahkan Tentara di Perbatasan untuk Cegah Penyebaran Virus Corona
Baca: Hari Ini Dalam Sejarah, 5 Maret 1770: Penembakan Warga Sipil oleh Tentara Inggris di Boston, Amerika
Pemecatan Ruslan Buton dari TNI AD
Dikatakan Tonin Tachta Singarimbun, pada 2017 Ruslan Buton diketahui masih menjabat sebagai Komandan Kompi sekaligus Komandan Pos Satgas SSK III Yonif RK 732/Banau.
Ketika menjabat, Ruslan Buton kerap bertindak tegas terhadap adanya Tenaga Kerja Asing (TKA) China yang masuk ke daerahnya.
"Jadi Ruslan itu pada 2017, dia tangkap TKA China yang di Maluku Utara, orang China bawa visa turis bekerja di perusahaan pertambangan," ucap Tonin.
"Nggak usah ku kasih tau lah PT-nya. Dia tangkap karena dia komandan di daerah sana," kata Tonin kepada Tribunnews, Minggu (31/5/2020).
Ketika menangkap, Ruslan sempat dilobi petugas atau pejabat yang tidak disebutkan namanya agar melepaskan TKA China yang ditahan.
Bahkan saat itu, kliennya sempat disuap agar bisa melepaskan seluruh TKA yang ditangkapnya tersebut.
"Kapten Ruslan selaku Komandan Operasional mengatakan 'kalau uang itu tidak ada kaitan dengan ke-5 TKA maka akan saya terima, tapi kalau uang tersebut untuk melepaskan ke-5 TKA maka akan saya tolak'," kata Tonin menirukan ucapan Ruslan saat itu.
Penolakan inilah yang diduga menjadi penyebab kliennya mulai diincar agar turun dari jabatannya.
Kasus pembunuhan seorang warga sipil bernama La Gode
Empat bulan setelah adanya masalah terkait TKA China, markas sekaligus asrama TNI yang dipimpin Ruslan Buton diserang oleh seorang pria bernama La Gode.
Akhirnya dikabarkan jika La Gode terbunuh saat mencoba menyerang markas TNI AD.
Beredar isu jika La Gode adalah seorang petani yang ditangkap karena melakukan tindak pencurian.