Kisah Supriyani Guru SD yang Ditahan Gegara Dituduh Aniaya Anak Polisi, Dipalak Uang Damai Rp50 Juta

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah Supriyani Guru SD yang Ditahan Gegara Dituduh Aniaya Anak Polisi, Dipalak Uang Damai Rp50 Juta

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Inilah kisah Supriyani, guru SD yang ditahan gara-gara dituduh melakukan penganiayaan kepada anak seorang polisi.

Bahkan Supriyani dimintai uang damai sebesar Rp 50 juta.

Kasus guru yang ditahan dan dimintai uang damai Rp50 juta ini menimpa seorang guru SD di Kecamatan Baito, Kabupaten Konawe Selatan (Konsel), Sulawesi Tenggara.

Supriyani ini ditahan polisi setelah menegur siswanya viral lewat media sosial.

Menurut narasi yang beredar luas, guru SD berusia 37 tersebut ditahan lantaran menegur siswa yang nakal. 

Sebagai informasi, orang tua siswa yang ditegur Supriyani tersebut merupakan anggota kepolisian.

Kisah Supriyani Guru SD yang Ditahan Gegara Dituduh Aniaya Anak Polisi, Dipalak Uang Damai Rp50 Juta (Tribun Network)

sontak penahanan terhadap Supriyani memunculkan gelombang protes dari rekan seprofesi.

Bahkan, Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Konawe Selatan melakukan mogok kerja sebagai bentuk solidaritas.

Baca: Dituduh Pukul Anak Polisi, Guru Honorer Supriyani Juga Ngaku Diperas Rp50 Juta untuk Damai

Simak inilah kisah lengkap Supriyani, Guru yang ditahan gara-gara menegur dan dituduh melakukan kekerasan dari TribunnewsSultra.com, Selasa (23/10/2024):

Diduga ada pemukulan

Kapolres Konawe Selatan, AKBP Febry Sam membeberkan duduk perkara yang terjadi pada Rabu (24/4/2024) lalu.
 
Semua bermula Supriyani menghampiri siswa berinisial D (6) dalam ruang kelas 1 A untuk memberikan teguran.

Supriyani juga diduga melakukan kekerasan fisik kepada D.

Ia memukul badan D dengan gagang sapu ijuk.

“Kejadian terjadi pada Rabu (24/4/2024) di sekolah, saat korban bermain dan pelaku datang menegur korban hingga melakukan penganiayaan,” kata Febry.

Febry melanjutkan, ibu D mendapati adanya luka di paha sang anak Kamis (25/4/2024) sekitar pukul 10.00.

D mengaku kepada ibunya luka tersebut karena dirinya terjatuh saat bermain di sawah bersama ayahnya, Aipda WH yang berstatus sebagai Kanit Intel Polsek Baito.

Ibu D lantas menanyakan kepada suami perihal luka tersebut.

Aipda WH pun membantah D terjatuh.

Pada akhirya, D mengaku telah dipukul oleh gurunya.

Pada Jumat (26/4/2024), sekitar pukul 13.00 wita, Aipda WH melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor (Polsek) Baito.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer