Menggabungkan antara fakta dan fiksi, film ini membawa penonton pada pengalaman emosional yang mendalam di lereng Gunung Merapi.
Berikut adalah lima alasan mengapa film ini wajib masuk dalam daftar tontonan Anda:
Bagi yang sudah menonton Monisme, satu hal yang pasti: film ini memberikan pengalaman yang berbeda dari film-film lainnya. Seperti yang diungkapkan oleh salah satu penonton, @alstoniasp, “film ini berhasil membangkitkan emosi sejak awal dengan alurnya yang tak biasa. Monisme membuka cerita dengan aksi yang tegas dan penuh gejolak, membuat penonton merasakan marah, terenyuh, hingga deg-degan sepanjang film.”
Monisme tak hanya bercerita melalui dialog, tetapi juga melalui visual dan sound design-nya yang memikat.
Ada nuansa mistis yang dibangun lewat suara-suara alam dan suara mendengung yang membuat penonton merasa seakan-akan berada di Gunung Merapi. @alstoniasp mengakui, "Secara teknis, suka dengan berbagai footage yang ditampilkan. Sound design-nya bagus, ada suara-suara alam sekitar dan suara mendengung yang membuat suasana terasa mencekam."
Penonton dengan akun sosial media @Roronoa Zoro menggambarkan Monisme sebagai sesuatu yang "magical" berkat penggabungan situasi fiksi dan nonfiksi yang terjadi di lereng Merapi.
Pendekatan ini tidak hanya memberikan perspektif baru, tetapi juga membawa penonton ke dalam dunia yang penuh misteri dan spiritual.
Setiap adegan terasa magis, membuat penonton tak bisa berhenti memikirkan cerita yang disajikan.
Film ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memaksa kita untuk merenung.
Lewat akun @gloomingdale seorang penonton mengungkapkan kesan mendalamnya tentang konflik yang ditampilkan, "Nature, spirit, money, who will win?"
Pertanyaan ini mencerminkan perdebatan yang terjadi dalam cerita film tentang bagaimana manusia, alam, dan spiritualitas saling terkait.
Dengan segala kompleksitas yang ada, Monisme berhasil membawa penonton untuk merefleksikan peran manusia dalam menjaga keseimbangan alam.
Bagi penonton, salah satu adegan paling intens adalah momen menjelang akhir film.
Ivan Makhsara berkomentar tentang adegan kesurupan yang sangat kuat dan penuh ketegangan.