30 September 2024 Hari Apa ? Berhubungan dengan Sejarah Berdarah Indonesia

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

30 September 2024 Hari Apa ? Berhubungan dengan Sejarah Berdarah Indonesia

Sejarah G30S PKI

Dalam buku Sejarah Hukum Indonesia: Seri Sejarah Hukum oleh Prof. Dr. Sutan Remy Sjahdeini, ada beberapa tujuan dari peristiwa G30S PKI:

  1. Kudeta pemerintahan Soekarno
  2. Menghancurkan NKRI dan menjadikan Indonesia sebagai negara komunis
  3. Menyingkirkan TNI AD dan merebut kekuasaan pemerintahan
  4. Mengkomuniskan Indonesia dan mengganti ideologi Pancasila menjadi ideologi komunis
  5. Mewujudkan cita-cita dari ideologi komunis yang akan membentuk pemerintah komunis

Latar Belakang G30S PKI

Dalam buku IPS Terpadu (Sosiologi, Geografi, Ekonomi, Sejarah), dijelaskan bahwa gerakan 30 September 1964 bermula sejak Indonesia menetapkan sistem Demokrasi Terpimpin sejak diterbitkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959.

Dalam pelaksanaannya, konsep ini berkembang menjadi demokrasi dengan adanya pemusatan kekuasaan di tangan Presiden.

Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan di masa Demokrasi Terpimpin memungkinkan PKI pimpinan D.N Aidit memperluas pengaruhnya.

PKI pun berhasil memanfaatkan peluang dari kondisi sosial, politik, dan ekonomi nasional yang tidak menentu.

Mulai dari membangun simpati masyarakat, terutama lapisan bawah yang selama ini mengalami tekanan berat.

Pada akhir 1963, PKI mulai gencar melakukan gerakan 'aksi sepihak' di Jawa, Bali dan Sumatera Utara.

Kader PKI mulai menghasut para petani mengambil alih tanah penduduk, terutama penduduk yang memiliki tanah luas.

Bahkan tak jarang kegiatannya diwarnai dengan tindakan kekerasan terhadap pemilik tanah, pegawai pemerintah dan pengurus perkebunan.

Aksi balasan pun dilakukan oleh kelompok anti-PKI hibgga menyebabkan kondisi makin tidak stabil.

Muncul kecurigaan dan persaingan hingga muncul desas-desua adanya Dewan Jenderal di Angkatan Darat.

PKI menyebut Dewan Jenderal akan mengkudeta dengan bantuan Amerika Serikat.

Namun tuduhan ini dibantah dan secara resmi mengumumkan penolakan terhadap prinsip Nasakom di jajan TNI dan pembentukan angkatan kelima pada 27 September 1964.

Hal ini semakin membuat ketegangan politik antara PKI dan angkatan darat.

Puncaknya terjadi pada dini hari 30 September 1965 atau awal 1 Oktober 1965.

Saat itu, para perwira Angkatan Darat diculik sekelompok pasukan di bawah pimpinan Letnon Kolonel Untung.

Para anggota TNI Angkatan Darat pun banyak yang gugur.

Kemudian pada 1 Oktober 1965, Letnan Untung mengumumkan aksi yang telah dilakukannya lewat RRI Jakarta.

Halaman
123


Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer