Pada video itu, terlihat seorang ibu bersama satu anaknya berada di rel kereta api.
Tampak seorang pria tua juga duduk di atas besi rel.
1 orang anak mengenakan kaos biru tampak berdiri di tengah rel sambil melambaikan tangan ke arah kereta yang sedang melaju di sisi berlawanan.
Sang ibu juga terlihat melambaikan tangan ke arah kereta yang lewat.
1 anak lainnya diduga merekam video lantas menyusul dan memberikan handphone kepada sang ibu.
Ketika ponseldipegang sang ibu, terekam beberapa orang terlihat berdiri di pinggir rel, dan seorang anak kecil terdengar memperingatkan, "Ih, jangan!".
Baca: Sosok 7 Mayat Mengambang di Kali Bekasi, Diduga Remaja Tawuran, Identitas Terungkap
Akan tetapi, peringatan itu datang terlambat.
Kereta api yang melaju dengan kecepatan tinggi menghantam empat orang tersebut hingga mengakibatkan tewas di lokasi kejadian.
Rekaman video menunjukkan ponsel yang dipegang sang ibu terlempar ke tanah.
Dalam video lainnya juga terlihat salah satu anak tersangkut di bagian depan kereta hingga terbawa sejauh beberapa kilometer ke Stasiun Subang.
Tiga orang korban sedang berolahraga pagi di Perumahan Ariwiga berniat menyeberang perlintasan rel saat berolahraga pagi.
Mereka adalah Anita Andini (37), Muhammad Al Ikhsan (7) dan Ted Alfarizhi yang merupakan warga Kampung Sukaati Timur, Desa Jomin Timur.
Ketiganya berniat untuk menyebrang perlintasan rel kereta api dibantu oleh Sahaman (63) yang selesai dari sawah.
Sahaman merupakan warga Dusun Daringo, Desa Pangulah Selatan, Kecamatan Kotabaru. I
Namun, keempat orang itu tersambar KA Fajar Utama dari arah Cirebon menuju Jakarta.
Kejadian tersebut terjadi di petak jalan Cikampek – Tanjung Rasa di km 88 + 700 jalur hulu pada hari ini Minggu 22 September pukul 06.57 WIB.
Masinis KA Fajar Utama yang akan melintas telah membunyikan semboyan 35 yaitu klakson kereta memberikan peringatan kepada penyeberang tersebut bahwa kereta api akan melintas.
Manager Humas Daop 1 Jakarta Ixfan Hendriwintoko menyesalkan kejadian tersebut.