Sejumlah warga terlihat membawa senjata tajam dalam insiden tersebut.
Kejadian ini terungkap melalui video yang beredar di grup WhatsApp pewarta pada Senin (16/9/2024) malam.
Dalam video berdurasi 4 menit 9 detik itu, terlihat kerumunan warga berkumpul di sebuah perkebunan pisang.
Tak lama kemudian terdengar tiga kali suara letusan senjata, yang membuat warga bergegas menuju sumber suara.
Salah seorang warga bahkan terekam membawa senjata tajam dan mendekati pria yang memegang senapan, namun berhasil ditenangkan oleh warga lainnya.
Dari percakapan dalam video, warga diduga marah karena polisi melepaskan tembakan di dekat area sekolah, yang mereka khawatirkan dapat menyebabkan trauma pada anak-anak.
"Jangan asal nembak, Pak, itu anak-anak sekolah, trauma mereka. Kalau ada yang bersalah, panggil aja, tangkap aja, tapi jangan asal nembak," ujar seorang warga.
Kapolres Lampung Timur, AKBP Benny Prasetya, membenarkan peristiwa tersebut, yang terjadi pada Jumat (13/9/2024).
Namun, Benny menjelaskan bahwa penangkapan tersebut dilakukan oleh anggota Polsek Kedaton, Bandar Lampung, bukan oleh Polres Lampung Timur.
"Benar, tapi itu bukan anggota kami, melainkan dari Polsek Kedaton," katanya saat dikonfirmasi pada Senin (16/9/2024) malam.
Menurut Benny, anggota Polsek Kedaton berupaya menangkap seorang tersangka pencurian sepeda motor.
Untuk detail lebih lanjut, ia menyarankan agar menghubungi pihak Polsek Kedaton.
Sementara itu, seorang perempuan berinisial IA (21) di Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), terkena tembakan peluru senjata api yang diletuskan oleh teman prianya, Brigadir RA.
Insiden ini terjadi di rumah rekan Brigadir RA, Brigadir Z, di Kendari, Kamis (1/2/2024) sekitar pukul 02.30 Wita.
Buntut kejadian tersebut, RA yang tercatat sebagai anggota Kepolisian Resor (Polres) Kolaka Timur beserta Z sedang diperiksa Bidang Profesi dan Pengamanan (Bidpropam) Kepolisian Daerah (Polda) Sultra.
Kepada penyidik Propam, IA mengaku dirinya hanya iseng.
Ia mengaku tak mengetahui jika ada peluru dalam senjata api jenis Revolver tersebut.
Kapolres Kolaka Timur AKBP Yudhi Palmi mengungkapkan, RA berada di Kendari karena ada penugasan dari Polres Kolaka Timur.