Acara ini diselenggarakan di Hotel Dana Surakarta, Selasa (17/9/2024), pukul 08.45 WIB.
Penyuluhan yang dipersembahkan Kesbangol Jawa Tengah dan PWI Surakarta ini dengan menghadirkan narasumber-narasumber mumpuni.
Para narasumber tersebut adalah Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul, Suwarmin dari PWI Surakarta, Mafindo Pusat Niken Satyawati, M.Ilom, Ketua AMSI Jateng Nurkholis, dan Pengamat Media UNS Sri Hastjarjo, Ph.D.
Acara penyuluhan ini juga diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari para wartawan Surakarta hingga influencer Solo.
Selama pelaksanaan penyuluhan berjalan sukses dengan suasana santai.
Penyuluhan dimulai dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya kemudian membaca Pancasila.
Dilanjut dengan sambutan dari Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Kesbangpol Jawa Tengah, Agung Kristiyanto, S.Sos.
Acara dibuka dengan yang menjelaskan peran inti pers dalam Pilkada 2024 oleh Suwarmin dari PWI Surakarta.
Yang mana peran tersebut menempatkan media di posisi netral atau independent.
Kemudian acara dilanjut dengan pembahasan tentang apa masalah media di tengah hajatan Pilkada 2024.
Pembahasan ini dibawakan oleh Ketua PWI Surakarta Anas Syahirul, M.Ilkom.
Baca: Kompetisi Jurnalistik UKW PWI-BUMN Berhadiah Total Rp 50 Juta, Simak Syaratnya
Ketua PWI tersebut menjelaskan media berperan dalam liputan untuk meningkatkan partisipasi publik dalam Pilkada 2024.
Selain itu, media juga menjadi alat mendidik pemilih dan medium aspirasi masyarakat erta sarana informasi Pilkada.
Seperti yang diketahui, media sosial saat masuk masa Pilkada menjadi penyebaran informasi yang paling cepat.
Mulai dari berita fakta atau justru berita yang bohong yang kebanyakan tidak menguji informasi yang disebarkan.
Di sinilah kinerja media massa menjadi arus Utama yang mana informasi yang diolah melewati filter berlapis-lapis.
Mulai dari liputan wartawan, kemudian memasukin enyuntingan redaktur hingga siap untuk disajikan kepada publik.
Tak dipungkiri banyak cerita hoax yang beredar dalam masa Pilkada.
Niken Satywati, S.Sosm M.I.Kom, menjelaskan tentang lanskap hoax saat Pilkada 2024.