Tampang 4 Bocah Pembunuh dan Pemerkosa Siswi SMP Sampai Tewas, Tega Seret Jasad ke Kuburan China

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tampang 4 Bocah Pembunuh dan Pemerkosa Siswi SMP Sampai Tewas, Tega Seret Jasad ke Kuburan China

Terkait pakaian futsal yang dikenakan korban, Siti Aisyah menyatakan, di sekolahnya tak ada eskul futsal untuk putri.

"Kalau cerita orang tuanya memang dia suka pakai pakaian olahraga futsal seperti itu," lanjutnya.

Salah satu teman korban, Novita (13), menceritakan AA sempat memberikan pesan terkait kematian.

Baca: Ternyata Jualan Balon, Ini Sosok Ayu Andriani Siswi SMP Ditemukan Tewas di Kuburan Cina Palembang

"Dia pernah bercanda dengan kami beberapa hari lalu, katanya kalau aku mati gek kuhantui kamu. Kalau soal baju futsal, memang dia suka pakai baju olahraga, tidak ikut futsal," bebernya.

Dua hari sebelum meninggal, AA mengajaknya bermain ke luar rumah.

"Dari hari Jumat sama Sabtu dia nemuin kami ngajak main terus di dekat-dekat sini, tapi kami tidak ada yang mau. Tiba-tiba hari Minggu dapat kabar kalau AA meninggal, " tuturnya.

Keluarga korban, Nurpan, mengatakan AA sehari-hari berjualan balon untuk tambahan biaya sekolah.

AA berjualan balon ditemani adiknya sejak lulus SD.

"Setiap pulang sekolah dari jam 2 sampai jam 8 malam dia jualan balon untuk uang tambahan jajan dan keperluan sekolah dia. Diantar jemput sama anak saya yang laki-laki," ungkapnya.

Ibu korban, Winarti (39), mengaku mendapat kabar penemuan jasad anaknya dari keponakan.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, tadi keponakan saya, Petik, mampir ke rumah mengatakan bahwa AA di temukan sudah meninggal di kuburan Cina," tuturnya.

Winarti kemudian mendatangi lokasi penemuan jasad dan turut mengevakuasi jasad ke RS Bhayangkara.

Sebelum ditemukan tewas, korban keluar dari rumah tanpa pamit orang tua.

"Tadi siang sekitar pukul 12.00, sempat bertemu. Saat saya pulang usai bekerja, namun saat itu kami tidak sempat berbicara dan anak saya pun pergi tidak pamit," jelasnya.

Hasil Autopsi

Dokter forensik RS Bhyangkara Moh Hasan Palembang, dr Indra Nasution mengatakan, korban diduga meninggal akibat kekurangan oksigen.

"Di lihat dari kondisinya, kuat mengarah korban meninggal dunia akibat kekurangan oksigen berat, dan ada jeratan pada bagian leher korban," ungkapnya.

 Ditemukan juga luka bekas kekerasan di bagian sensitif korban.

"Yang jelas pada leher korban. Untuk cairan yang keluar dari hidung korban, dan darah itulah tadi tanda seseorang yang kekurangan oksigen berat," sambungnya.

Diduga korban tak melakukan perlawanan saat mengalami kekerasan.

Halaman
1234


Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer