Tak Menyesal, 4 Anak Pemerkosa-Pembunuh Ikut Nonton Penemuan Mayat Ayu Andriani Siswi Penjual Balon

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Tak Menyesal, 4 Bocah Pemerkosa-Pembunuh Ikut Nonton Penemuan Mayat Ayu Andriani si Penjual Balon

Dengan bangganya IS bercerita pada temannya bahwa ia telah berhasil menyetubuhi AA.

Baca: 31 Daftar Mobil yang Boleh Isi BBM Pertalite 1 September 2024 di SPBU, Honda-Toyota Ini Aman

Tak sampai di situ saja, IS juga sempat ikut yasinan di rumah korban.

"Pelaku IS sempat ikut yasinan di rumah duka," katanya.

AA (13) ditemukan tewas di areal Tempat Pemakaman Umum (TPU), Talang Kerikil, Palembang, Sumatera Selatan pada Minggu (1/9/2024). 

Dari hasil penyelidikan ditemukan bekas luka akibat pukulan benda tumpul di bagian leher. 

Tak hanya dibunuh, AA ternyata korban pemerkosaan. 

Dua hari setelah penemuan mayat, polisi berhasil menangkap empat pelaku yang masih di bawah umur yakni IS (16), MZ (13), NS (12), dan AS (12). 

Pembunuhan tersebut berawal saat AA datang untuk menonton kesenian tradisional kuda lumping yang berada di kawasan Jalan Pipa Reja, Kecamatan Kemuning, pada Minggu (1/9/2024) siang. 

 Saat menonton kuda lumping, AA bertemu IS yang dikenalnya sejak dua pekan yang lalu dari rekannya yang berinsial M.

Saat bertemu di acara kuda lumping, IS pun mengajak AA jalan-jalan di krematorium diiringi oleh tiga pelaku lainnya. 

Ketika tiba di TPU Talang Kerikil, IS membujuk AA untuk melakukan hubungan intim, namun ajakan itu ditolak oleh korban.

Lalu AA dibekap oleh IS dan tubuh AA dipegangi oleh ketiga pelaku lainnya. 

AA yang tak bisa bernapas akhirnya meninggal dunia, tapi keempat pelaku mengira korban dalam kondisi pingsan. 

"Mereka mengira korban pingsan, dalam keadaan meninggal korban diperkosa oleh IS diikuti oleh tiga pelaku lainnya," ujar Kapolrestabes Palembang Kombes Harryo Sugihhartono.

Setelah itu keempat pelaku membopong jasad korvan ke kuburan yang berjarak 30 menit dengan berjalan kaki. 

Mereka melakukan itu agar aksinya tak diketahui orang lain. 

Di tempat kedua, jasad korban kembali diperkosa untuk kedua kalinya oleh pelaku secara bergantian. 

Menurut Kombes Harryo, pelaku melakukannya karena kecanduan film porno. 

"Kecanduan menonton film porno, membuat pelaku IS ingin menyalurkan hasratnya," katanya.

(tribunnewswiki.com/tribun network)

Baca lebih lengkap seputar berita terkait lainnya di sini



Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer