"Almarhum dulu emang berani orangnya, dalam artinya nyetir motor itu ugal-ugalan gitu di jalan. Nyalinya gede," kata Fransiskus.
Fransiskus mengaku yang pernah dibonceng Eky pernah merasakan kencangnya putra Rudiana itu saat mengendarai motor.
Eky mengendarai motor lebih ugal-ugalan ketimbang dirinya. "Pernah (dibonceng) kenceng (bawanya). Lebih nekat Eky," tambahnya.
Tambahan informasi, Hotman Paris dan Iptu Rudiana kompak mengkritik Dedi Mulyadi yang turut menjadi saksi dalam sidang PK Saka Tatal.
Hotman pun mempertanyakan Dedi Mulyadi yang menjadi saksi dalam sidang tersebut.
Ia pun meminta Dedi Mulyadi agar tidak ikut campur kasus Vina.
Hotman pun menyentil Dedi agar tidak cari ketenaran dan kampanye.
Pengacara keluarga Vina juga meminta Dedi Mulyadi agar tidak mencari ketenaran
Sangat tak disangka Hotman Paris kini duduk satu meja dengan Iptu Rudiana, ayah Eky korban kasus Vina Cirebon.
Hotman Paris bahkan sampai meledek Dedi Mulyadi saat menanggapi balasan Iptu Rudiana pada Dede dan Liga Akbar.
Padahal sebelumnya Hotman Paris keras mengkritik Iptu Rudiana dalam kasus Vina Cirebon.
"Sebenarnya saya sama pak Rudiana musuhan, karena aku berusaha minta ketemu dia dia tidak mau entah kenapa," kata Hotman Paris.
Hotman Paris bahkan sempat mencecar Iptu Rudiana menggali informasi tentang kasus Vina Cirebon.
Pada 2016 silam, Iptu Rudiana menangkap sendiri terpidana kasus Vina Cirebon.
Iptu Rudiana membawa Eko, Eka, Jaya, Hadi, Saka Tatal, Sudirman, Supriyanto ke kantor polisi.
Padahal Iptu Rudiana bertugas di bagian narkoba, bukan Reskrim
"Saya adalah orang tua korban saya punya kewajiban untuk menjaga hak hidup anak saya. Ketika terjadi hal seperti itu anak saya meninggal dengan keadaan yang memang perlu mungkin saya ambil langkah mencari penyebab meninggalnya karena luka-lukanya seperti ada perbuatan lain, hati saya terketuk sebagai orang tua untuk mencari penyebababnya," kata Iptu Rudiana.
Tanggal 31 Agustus 2016, Iptu Rudiana kemudian bertemu Dede dan Aep di depan SMP 11 Jalan Perjuangan Cirebon, Jawa Barat.
Kepada Iptu Rudiana, Dede dan Aep mengaku melihat peristiwa yang menewaskan Eky dan Vina pada Sabtu 27 Agustus 2016.
"Kebetulan ada orang yang melihat, tanggal 31 agustus setelah saya datang ke depan SMP 11 bertemu A dan D dan dia mengatakan melihat kejadian tanggal 27, sebagai orang tua lebih mencari tahu," kata Iptu Rudiana.