Moda transportasi ini memiliki sejumlah keunggulan, yakni ketepatan waktu sampai ditujuan, bebas panas dan macet, hingga fasilitasnya yang lengkap.
Namun taukah Anda, nama-nama kereta api di Indonesia ada yang diambil dari hewan mitologi.
Tak sekadar unik, ragam nama kereta api memang sengaja digunakan untuk membedakan jam keberangkatan, kelas, atau jurusan atau rute yang akan dilalui.
Kereta api dengan nama hewan mitologi
Berikut tujuh kereta api di Indonesia yang namanya diambil dari hewan mitologi:
KA Lodaya adalah kereta api dengan relasi Bandung-Solo Balapan PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan dan ekonomi premium.
KA Lodaya mulai beroperasi sejak 12 Mei 2000 menggantikan KA Fajar Pajajaran dan KA Senja Mataram.
Nama KA Lodaya terinspirasi dari nama hewan mitologi berupa macan kumbang jelmaan Prabu Siliwangi.
Dalam budaya masyarakat Sunda, konon Lodaya merupakan macan kumbang yang gagah dan gesit.
Baca: Simak Skema Terbaru Pengembalian Dana Pembatalan Tiket Kereta Api, Kini Cair Lebih Cepat
KA Taksaka adalah kereta api dengan relasi Gambir-Yogyakarta PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif dan dan luxury.
KA Taksaka pertama kali beroperasi pada 19 September 1999.
Nama KA Taksaka terinspirasi dari nama sosok hewan naga mitologi Hindu, yang merupakan putra Dewi Kadru dan Kashyapa.
Sementara dalam mitologi Bali, naga Taksaka merupakan ular yang tinggal di kayangan.
KA Turangga adalah kereta api dengan relasi Surabaya Gubeng-Gambir PP yang membawa rangkaian gerbong dengan kelas eksekutif.
KA Sembrani pertama kali beroperasi pada 1 September 1995.
Nama KA Turangga terinspirasi dari bahasa Kawi Jawa yang dalam mitologi Jawa merupakan kuda tunggangan para Raja dan Bangsawan.