Viral Pencurian Tali Pocong di Banyuwangi, Jenazah Baru 7 Hari Dimakamkan, Diduga Ritual Ilmu Hitam

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Makam yang dibongkar di Dusun Krajan, Desa Plampangan, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Sabtu (29/6/2024).

Polisi telah menyelidiki kasus pembongkaran makam yang terjadi di Tempat Pemakaman Umum Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, pada Sabtu (29/6/2024).

Kapolsek Cluring, AKP Abdul Rohman, menjelaskan bahwa pihaknya tengah mengumpulkan berbagai informasi yang berkaitan dengan kasus tersebut.

Polisi juga telah mendatangi makam yang dibongkar setelah mendapat informasi soal kejadian itu.

"Benar. Di lokasi makam bekas digali. Tali pengikat kafan juga hilang," kata Rohman.

Pihaknya menduga pencurian tali pocong itu berkaitan dengan ilmu hitam.

Sebab, kasus pencurian tali pocong selama ini hampir selalu berkaitan dengan hal-hal semacam itu.

"Tidak menutup kemungkinan itu (tali pocong) dijadikan syarat dalam ritual ilmu gaib," sambungnya.

Sebelumnya, warga Dusun Krajan, Desa Plampangrejo, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, dibuat heboh oleh pembongkaran makam salah satu warga pada Sabtu (29/6/2024). Tiga tali pocong yang mengikat jenazah korban dicuri.

Kepala Desa Plampangrejo, Yudi Wiyono, menjelaskan bahwa pembongkaran makam pertama kali diketahui oleh penjaga makam sekitar pukul 08.30 WIB.

Saat itu, sang penjaga makam mendapati salah satu kuburan warga dalam kondisi terbongkar. Ia pun melaporkan hal tersebut kepada warga lain sehingga membuat warga geger dan berduyun datang ke lokasi makam.

Ia menjelaskan bahwa makam yang dibongkar adalah tempat penguburan Eka Dwi Fitriana (43), warga setempat. Dwi meninggal sepekan yang lalu.

"Tadi malam pas tujuh harinya (meninggalnya Dwi)," kata Yudi kepada wartawan.

Setelah melihat kondisi makam yang sudah dibongkar, warga kemudian melihat kondisi jenazah.

Yudi menyebut kondisi jenazah utuh dan masih diselimuti oleh kain kafan.

Hanya saja, tiga tali pocong yang dipakai untuk mengikat kain kafan dicuri oleh pembongkar makam.

"Yang diambil hanya tiga talinya. Selebihnya seperti kain kafan dan lain-lain masih utuh," ujarnya.

Warga, lanjut Yudi, menyepakati agar makam Dwi kembali disempurnakan.

Posisi jenazah dikembalikan seperti sedia kala, dan tanah kubur turut dirapikan.

Hingga saat ini, sosok pembongkar kubur tersebut masih belum diketahui.

Kejadian tersebut juga telah diterima oleh kepolisian setempat.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer