Sebagaimana diketahui, Apple memilih untuk bermitra dengan OpenAI, yang telah diumumkan pada ajang WWDC Apple 2024 yang berlangsung Senin (10/6/2024).
Apple mengungkapkan kolaborasi masa depan dengan OpenAI, yang bermaksud untuk mengintegrasikan teknologi ChatGPT OpenAI dengan Siri.
Berita ini memicu kemarahan Musk, yang menggunakan platform X (sebelumnya bernama Twitter) dengan serangkaian postingan yang menuduh Apple “menjual data pengguna”.
“Apple tidak cukup inovatif untuk menciptakan AI-nya sendiri, namun menurutnya Apple dapat menjamin privasi pengguna melalui OpenAI? Itu menggelikan!,” cuit Musk dengan nada keragu-raguan.
“Setelah data Anda mencapai OpenAI, Apple kehilangan kendali. Mereka pada dasarnya menjual Anda.” Sambungnya.
Kritikan yang dilontarkan Musk semakin meningkat, dia mengancam akan menangguhkan berbagai perangkat Apple di perusahaannya.
“Jika Apple mengintegrasikan OpenAI pada tingkat sistem operasi, perangkat Apple akan dilarang di perusahaan saya,” ujar CEO Tesla tersebut.
Ini merupakan pelanggaran keamanan yang serius. Pengunjung akan diminta untuk menyerahkan perangkat Apple mereka di pintu masuk dan menyimpannya di sangkar Faraday,” sambungnya.
Perseteruan antara OpenAI dan Elon Musk
Sehari setelah OpenAI diluncurkan pada bulan Desember 2015, salah satu pendirinya, Sam Altman, duduk bersama Vanity Fair untuk membahas apa yang digambarkan majalah tersebut sebagai “perusahaan nirlaba yang menyelamatkan dunia dari masa depan distopia”.
Altman mengutarakan visinya untuk menjaga keamanan kecerdasan buatan dan mendistribusikannya secara luas, serta hubungan kerjanya yang baik dengan co-chairnya, yang merupakan CEO Tesla Elon Musk.
“Saya sangat percaya padanya, yang jelas penting bagi semua orang yang terlibat,” kata Altman.
Hampir satu dekade kemudian, Musk dan Altman terjebak dalam perselisihan publik dan pertarungan hukum yang berkisar pada berakhirnya kemitraan mereka sebelumnya dan pendirian anak perusahaan nirlaba OpenAI yang kini bernilai 80 miliar dolar AS.
Baca: Cara Mudah Berlangganan Layanan Internet Starlink di Indonesia, Berikut Rincian Biayanya
Lantas, Musk mengajukan gugatan terhadap OpenAI di pengadilan California, menuduh bahwa Altman dan eksekutif lainnya telah “melanggar perjanjian pendirian” perusahaan dengan mengejar kesuksesan komersial swasta alih-alih bekerja untuk memberi manfaat bagi kemanusiaan.
“Tuan Altman menyebabkan OpenAI secara radikal menyimpang dari misi aslinya,” demikian isi tuntutan Musk.
Gugatan tersebut mempertemukan nama paling terkemuka di bidang kecerdasan buatan dengan salah satu orang terkaya di dunia dan meningkatkan perseteruan selama bertahun-tahun antara Musk dan Altman.
Hal ini juga menambah semakin banyak tuntutan hukum yang dihadapi OpenAI, karena banyak penulis dan outlet berita menuduh bahwa perusahaan tersebut melanggar undang-undang hak cipta dan secara ilegal menggunakan karya asli untuk melatih alat AI-nya.
Keluhan Musk merupakan dokumen luas yang memberikan penjelasannya tentang pendirian OpenAI, serta pandangan Musk tentang bahaya AI terhadap masyarakat.
Inti dari gugatan tersebut, bagaimanapun, berkisar pada tuduhan Musk bahwa OpenAI melanggar perjanjian awal untuk membagikan teknologinya kepada publik dan membantu umat manusia ketika perusahaan tersebut mengambil investasi miliaran dolar dari Microsoft dan berubah menjadi usaha yang sebagian besar mencari keuntungan.