Siapa saja perlu mencermati dua macam harga emas tersebut kalau benar-benar serius hendak menjadi investor emas batangan. Tanpa memperhitungkan perbedaan dua harga tersebut, bisa-bisa seorang investor emas salah menghitung potensi untung dan rugi.
Dengan selisih harga jual dan harga beli (spread) setebal itu, emas hanya cocok untuk investasi dalam jangka panjang.
Secara jangka panjang kita berharap harga emas naik jauh lebih tinggi sehingga mampu menutup selisih harga jual dan harga buyback, sekaligus memberikan laba.
Sekadar ilustrasi, berikut ini kalkulasi potensi untung/rugi andaikata para investor membeli emas lantakan pada beberapa kurun waktu dan menjual hari ini:
Membeli emas pada 23 Mei 2024 (Rp 1.345.000 per gram) = -9.67 persen (rugi)
Membeli emas pada 30 April 2024 (Rp 1.325.000 per gram) = -8.30 persen (rugi)
Membeli emas pada 01 Maret 2024 (Rp 1.142.000 per gram) = 6.39 persen (untung)
Membeli emas pada 30 November 2023 (Rp 1.120.000 per gram) = 8.48 persen (untung)
Membeli emas pada 30 Agustus 2023 (Rp 1.077.000 per gram) = 12.81 persen (untung)
Membeli emas pada 30 Mei 2023 (Rp 1.048.000 per gram) = 15.94 persen (untung)
Membeli emas pada 02 Maret 2023 (Rp 1.024.000 per gram) = 18.65 persen (untung)
Membeli emas pada 30 November 2022 (Rp 981.000 per gram) = 23.85 persen (untung)
Membeli emas pada 30 Agustus 2022 (Rp 965.000 per gram) = 25.91 persen (untung)
Baca: Harga Emas Hari Ini Rabu 22 Mei 2024 Turun Rp 1.000 jadi Rp1.357.000 Per Gram
Baca berita terkait harga emas hari ini di sini