Kecelakaan itu ia alami setelah mengemudikan mobilnya dengan kecepatan tinggi karena diteriaki maling oleh warga.
Dwi dikejar warga dan polisi hingga akhirnya hilang kendali menabrak rumah.
Peristiwa nahas itu terjadi di Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi.
Melansir TribunJambi.com, di lokasi tewasnya dokter muda itu, warga sempat mendengar adanya suara tembakan.
Tembakan itu diduga peringatan yang berasal dari polisi.
Polisi tersebut turut mengejar Dwi setelah diteriaki maling oleh warga.
Warga kemudian mendengar benturan keras saat Dwi mengalami kecelakaan tunggal.
"Ada kedengaran anak-anak dua kali tembakan. Pas kejadian jam 8 waktu itu saya keluar rumah."
"(Karena) ada benturan keras dan mobil itu tergeletak di situ sudah rame-rame," kata Zulkifli, Selasa (2/4/2024), dilansir TribunJambi.com.
Saat Zulkifli keluar rumah, dirinya melihat sudah ramai anggota polisi di lokasi bersama sejumlah warga yang diduga ikut saat mengejar dokter muda itu.
"Saya lihat itu sudah ada mobil polisi ada warga juga yang ngejar ramai pakai motor, bukan warga sini," terangnya.
Baca: Pantas Wanita yang Bunuh Bos Toko Baju Tangerang Bisa Bawa Samurai, Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Zulkifli mengungkapkan, korban menabrak kios milik saudaranya.
Akibat kecelakaan itu, dua tiang beton penyangga kios hancur.
Sementara korban dan mobilnya terpental kurang lebih 5 meter setelah menabrak tiang beton.
Kemduian, korban terpental ke tanah tepat di samping mobilnya.
"Dia (korban) sendiri terpental di samping itu, sudah tidak bernyawa lah," tandasnya.
Terpisah, Kapolres Muaro Jambi, AKBP Wahyu Bram membenarkan adanya tembakan peringatan saat kejadian.
Tembakan peringatan itu dikeluarkan saat petugas ikut melakukan pengejaran karena melihat mobil ngebut dan dikejar warga serta diteriaki maling.
"Mobil yang dikendarai korban itu ngebut ketika melewati pos penyekatan polisi."