AE tampak menciumi kening istri, dan dua anaknya di dalam lift.
Lalu setelah itu, AE pun mengumpulkan semua ponsel anak dan istrinya lalu memasukkannya ke dalam tas.
Baca: Sosok Siti Nurul Fazila, Ibu Muda Dapat Bisikan Gaib Bunuh Anak di Bekasi, Bukan Orang Sembarangan
"Jam 16.04 Wib para korban masuk ke lift. Pihak EA mencium kening AEL, JWA dan JL," imbuh Kompol Ady Wijaya dilansir TribunnewsBogor.com dari Kompas TV.
Setelah itu, CCTV tak lagi menangkap momen satu keluarga tersebut.
Hingga akhirnya satu keluarga tersebut ditemukan tak bernyawa usai melompat dari lantai 21 secara bergantian.
Kondisinya mengenaskan, para korban juga tampak memiliki kejanggalan.
Hal itu lantaran tangan ayah dan anak laki-lakinya sempat saling terikat.
Lalu tangan ibu dan anak perempuannya juga terikat.
"EA terikat dengan tali yang sama dengan JL namun kondisinya di bawah ikatan tali tersebut lepas. Kemudian AEL terikat tali yang sama dengan JWA, pada saat di bawah, talinya masih terikat di tangan," pungkas Kompol Ady Wijaya.
Baca: Bergelagat Aneh, Ini Curhatan Terakhir Indriana Dewi yang Dibunuh Caleg DPR RI dan Pacarnya di Bogor
Atas kasus tersebut, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan.
Namun terkait motif, polisi sudah menarik kesimpulan dari kasus tersebut.
"Kita belum menemukan keterangan persuaian dari saksi, jadi kita bisa menyimpulkan. Tapi yang pasti motif mereka bunuh diri," imbuh Kompol Ady Wijaya.
Berdasarkan identifikasi tim Indonesia Automatic Fingerprint Identification System (Inafis) Polres Metro Jakarta Utara, ditemukan beberapa luka pada tubuh korban, antara lain:
1. Korban EA: Luka parah pada bagian belakang kepala; pinggang, kedua tangan dan kaki patah;
2. Korban AIL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;
3. Korban JWA: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah;
4. Korban JL: Luka parah pada bagian belakang kepala; kedua tangan dan kaki patah.
Baca: Cerdas dan Jenius, Ini Profil Amy BMJ, WNA Korea Selatan Bongkar Perselingkuhan Aden Wong-Tisya Erni
Berita atau artikel ini tidak bertujuan menginspirasi tindakan bunuh diri.
Pembaca yang merasa memerlukan layanan konsultasi masalah kejiwaan, terlebih pernah terbersit keinginan melakukan percobaan bunuh diri, jangan ragu bercerita, konsultasi atau memeriksakan diri ke psikiater di rumah sakit yang memiliki fasilitas layanan kesehatan jiwa.