Sepak terjang Geng Tai, geng siswa di kalangan siswa Binus School Serpong yang belakangan sedang diperbincangkan.
Geng siswa Geng Tai terkena skandal bullying atau perundungan dimana seorang siswa menjadi korban hingga kini dirawat di rumah sakit.
Rupanya Geng Tai ini juga melibatkan anak artis yang menjadi satu di antara anggotanya.
Baru-baru ini beredar video penganiayaan yang dilakukan oleh geng tersebut.
Dalam video yang diunggah akun Twitter @indomild pada Senin (19/2/2024) tampak aksi penganiayaan itu dilakukan di luar sekolah.
Korban disundut dengan rokok.
Mengutip dari Tribun Jabar, berdasarkan informasi yang beredar, Geng Tai ini sering nongkrong di sebuah toko kecil di belakang sekolah yang bernama WARUNG IBU GAUL (WIG).
Dikutip dari akun Instagram Lambe Danu, ibu korban turut membeberkan kegiatan dari Geng Tai ini.
"Mereka berkumpul di toko tersebut setiap hari sepulang sekolah untuk melakukan kegiatan menyimpang yang mungkin mengandung unsur kriminal, seperti kekerasan, merokok di bawah umur, dan vaping. Dalam subkultur ini, senior atau kelas 12 disebut agit, mereka mengendalikan semua yang ada di geng," tulisnya.
Disebut-sebut Geng Tai sudah lama berdiri bahkan kini sudah memiliki 9 generasi.
"Kelompok ini telah berlangsung selama 9 generasi dan dimulai pada masa sekolah menengah atas. imbalan untuk bergabung dengan geng-geng ini bervariasi, seperti ditawari uang untuk bergabung, memiliki akses ke tempat parkir dekat binus. Namun imbalan utama yang membujuk orang untuk bergabung adalah STATUS di sekolah. Di binus, anak laki-laki diketahui memiliki status hierarki yang lebih tinggi ketika mereka bergabung dengan geng," tulisnya.
Baca: Apa Itu Geng Tai ? Geng yang Libatkan Anak Vincent Rompies di Kasus Bully, Sudah Berjalan 9 Generasi
Dalam postingan tersebut, dibocorkan juga perihal aturan-aturan dari Geng Tai ini.
"NAMUN, ada aturan yang harus dipatuhi untuk menjadi anggota resmi GT. Pertama, calon anggota baru akan dikumpulkan di warung-warung, di mana para orang tsb akan mengambil kendali dan meminta mereka untuk melakukan perilaku menyimpang. BEBERAPA CONTOH antara lain meneriakkan nama, membelikan makanan untuk para penghasut dan mengikuti perintah yang mereka minta, namun yang terpenting bagi mereka, MEREKA HARUS DIHUKUM SECARA FISIK. Mereka juga melecehkan calon anggota baru, untuk menunjukkan apakah mereka layak menyandang gelar anggota geng. Dalam kejadian tanggal 2 FEBRUARI, kelas 11 dan 10 menjadi saksi mata kejadian. LEBIH DARI 40 ORANG terlibat dalam insiden ini, beberapa mengakibatkan skorsing dan bahkan DROP OUT" terangnya.
Sebelumnya, aksi penganiayaan ini terungkap setelah ibu dari korban mengunggah kejadian yang dialami anaknya ke media sosial.
Anak korban mengalami beberapa tindakan kekerasan yang dilakukan oleh para senior bernama Geng Tai.
Salah satu korban pun dianiaya pada tanggal 2 Februari 2024 lalu.
Korban dipiting, dicekik, diikat di tiang dan ditendangi.
Kemudian korban juga diludahi oleh para pelaku.
Parahnya, korban juga disundut di beberapa bagian badan dan dipukul dengan kayu di bagian belakang.