Melepas Predikat Pasangan Suami Istri Nomaden Hanya Dalam 2 Pekan

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Pembelian Unit Rumah

Cocok untuk Gen Z dan Milenial

Lantas, kelompok masyarakat mana yang kini menjadi sasaran program KPR BTN? Milenial dan Gen Z adalah sasaran utama. Sebab, mereka akan menjadi kelompok penduduk dominan sekaligus penggerak ekonomi nasional hingga 2030.

Badan Pusat Statistik (BPS) memiliki catatan tentang komposisi penduduk merujuk pada kelompok umur, berdasarkan Sensus Penduduk pada 2020. Tercatat, jumlah populasi Gen Z yang lahir pada 1997 hingga 2012 mencapai 74.93 juta jiwa atau 27,94 persen populasi. Mereka yang menjadi kelompok penduduk dominan saat ini.

Kemudian, kelompok Milenial yang lahir pada 1981 hingga 1996, berjumlah 69,38 juta jiwa atau 25,87 persen. 

Sementara, berdasarkan data Kementerian PUPR, sebanyak 10,51 juta rumah tangga di Indonesia belum memiliki rumah pada 2022. Dari jumlah tersebut, 4,39 juta rumah tangga atau hampir setengahnya di antaranya adalah generasi milenial.

BTN memahami hal tersebut dan kemudian memberikan kemudahan bagi Milenial untuk pengajuan kredit rumah. Nixon mengatakan, mayoritas pengajuan KPR BTN didominasi oleh generasi Milenial. Tercatat, pengajuan KPR oleh golongan usia ini mencapai 90 persen. 

Dari laporan internal BTN, realisasi KPR subsidi untuk milenial mencapai angka 92.448 unit pada 2020, dengan angka Rp 13 triliun. Kemudian, pada 2021, naik hingga 96.700 unit atau senilai Rp 13,7 triliun. Pada 2022, naik menjadi 123.133 unit, senilai Rp 18 triliun. Adapun hingga Juli 2023, menembus angka 62.672 unit, dengan nilai Rp 9,4 triliun.

“Tingginya minat tersebut karena mereka merasa harus memiliki rumah sendiri, yang mana properti ini juga merupakan bentuk investasi yang paling disukai masyarakat,” kata Nixon.

Bank Tabungan Negara (BTN) (https://www.btn.co.id)

Nixon mengatakan, industri sektor perumahan masih berpotensi untuk terus tumbuh dan berkembang. Apalagi, Indonesia mencatatkan jutaan pasangan setiap tahun, dengan adanya 800 ribu hingga 1,2 juta pernikahan baru. 

“Ini menjadi indikasi sektor perumahan punya potensi besar,” katanya.

Di sisi lain, pemerintah lewat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) merancang skema KPR dengan durasi waktu hingga 35 tahun. Hal ini tentunya menjadi solusi bagi Milenial bahkan Gen Z untuk memiliki tempat tinggal sendiri. 

Nixon mendukung langkah pemerintah dalam mewujudkan skema tersebut. Dirinya sepakat keberadaan skema tersebut akan memberikan keringanan bagi masyarakat yang ingin mencicil kepemilikan rumah.

“Apalagi bagi Milenial dan Gen-Z, skema ini akan menjadi jawaban agar memiliki rumah sendiri sekaligus untuk investasi masa depan,” katanya.

Baca: PT Bank Tabungan Negara (Persero) TBK

Fleksibilitas Lewat BTN Mobile

Tidak hanya memberikan persyaratan yang lebih mudah bagi generasi muda, BTN juga tergolong aktif melakukan aksi jemput bola demi meningkatkan tingkat kepemilikan rumah di generasi milenial. 

BTN memberikan kemudahan akses KPR pada masyarakat segala golongan usia lewat kantor cabang atau kanal digital. BTN memproses KPR melalui sistem one processing center. Model pemusatan yang memanfaatkan peran teknologi ini menjadikan proses verifikasi calon debitur lebih cepat. 

Kemudian, BTN juga menghadirkan aplikasi dalam bentuk BTN Mobile demi mendorong kemudahan masyarakat dan nasabah dalam menjangkau program finansial termasuk pembiayaan KPR. 

Hal ini sejalan dengan Milenial dan Gen Z yang lekat dengan citra dinamis, sekaligus menjawab perkembangan zaman di era digital. Nasabah bisa mengakses layanan perbankan BTN hanya dengan jari, dimana saja dan kapan saja. 

BTN mencatat jumlah transaksi rata-rata pada aplikasi tersebut mencapai 83 persen per bulan. Pada 2022, jumlah transaksi yang terekam mencapai 14.532.788 transaksi per bulan. Namun, pada 2023, rata-rata transaksi per bulannya melonjak hingga 26.630.375 transaksi.

Hal tersebut tidak lepas dari peningkatan fitur baru yang memudahkan pengguna dalam mengakses  banyak layanan. Imbas positifnya, pertumbuhan pendapatan berbasis biaya perseroan melesat 60,1 persen menjadi Rp 3,2 triliun pada 2023, naik dari raihan Rp 2 triliun pada tahun sebelumnya.

"BTN ingin menciptakan rantai nilai berkelanjutan dalam ekosistem digital, terutama dalam core bisnis KPR. Kami akan terus menambah mitra dan layanan dalam BTN Mobile agar memudahkan calon nasabah dan nasabah kami dalam bertransaksi untuk kebutuhan mereka sehari-hari, termasuk terkait aset rumah mereka," jelas Nixon.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer