Berikut 7 Tradisi Perayaan Isra Miraj di Indonesia, Rajaban Hingga Nyadran

Penulis: Bangkit Nurullah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga berjalan beriringan mengikuti kirab nasi tumpeng dalam acara nyadran bersama di Semarang, Sabtu (20/4/2019). Rute nyadran dan kirab nasi tumpeng menyambut bulan Ramadhan tersebut dimulai dari Rumah Pendopo Joglo di Jalan Wismasari Raya, Ngaliyan, menuju Makam Giriliyo Semarang.

Tradisi ini juga disebut dengan Sepintu Sedulang atau Selawang Sedulang yang berarti setiap rumah menyediakan makanan untuk dibawa ke masjid atau balai desa, tempat berkumpul masyarakat kampung.

4. Khatam Kitab Arjo

Khatam Kitab Arjo merupakan tradisi pembacaan Kitab Arjo, sebuah kitab berbahasa Jawa yang ditulis dengan aksara Arab Pegon.

Kitab yang berisi perjalanan Isra Miraj Rasulullah ini merupakan karya KH Ahmad Rifai al-Jawi.

Dikutip dari Kompas TV (18/2/2023), tradisi ini dilakukan warga Desa Wonoboyo, Temanggung, Jawa Tengah.

Awalnya, mereka akan membaca tahlil sekitar pukul 20.00 WIB. Kemudian, diikuti dengan membaca Kitab Arjo hingga khatam.

5. Ambengan

Masyarakat Jawa Tengah dan Jawa Timur merayakan Isra Miraj dengan menjalankan tradisi Ambengan. Tradisi ini berupa makan bersama untuk menyambut hari-hari besar Islam atau momen tertentu.

Kata ambengan berasal dari bahasa Jawa ambeng yang berarti wadah dengan ukuran tanggung. Istilah itu digunakan untuk menggambarkan wadah makanan yang digunakan di perayaan tersebut.

Wadah ambeng berisi nasi dan lauk berupa mi goreng, ayam, telur, serundeng, kentang dan sebagainya, kemudian dibawa ke masjid atau mushala.

Masyarakat kemudian berkumpul usai shalat Maghrib untuk menjalani prosesi ambengan. Tradisi ini akan diawali dengan pembacaan doa yang dipimpin kiai atau sesepuh desa.

6. Ngurisan

Sementara itu, masyarakat Lombok, Nusa Tenggara Barat memperingati Isra Miraj dengan tradisi Ngurisan.

Tradisi ini dilakukan dengan memotong rambut bayi yang baru lahir atau berusia di bawah enam bulan, dikutip dari Kompas.com (2/5/2022).

Ngurisan tidak hanya dilakukan selama Isra Miraj atau bulan Rajab namun pada hari besar Islam lainnya.

Para tokoh agama dan masyarakat dipimpin Tuan Guru setempat akan memotong rambut bayi yang dibawa ke masjid.

Selama prosesi itu berlangsung, para jemaah yang hadir akan melantukan selawat bagi Nabi Muhammad SAM.

Ngurisan adalah ungkapan rasa syukur dan harapan supaya para bayi selalu mendapatkan keberkahan dalam hidupnya.

7. Hajad Dalem Yasa Peksi Burak

Menjelang Isra Miraj, Kraton Yogyakarta menggelar sebuah acara tradisi bernama Hajad Dalem Yasa Peksi Burak.

Halaman
123


Penulis: Bangkit Nurullah
BERITA TERKAIT

Berita Populer