Dikutip Bloomberg, bagi Jawaher Abdulrahman, warga negara Saudi, keputusan untuk memboikot jaringan burger tersebut adalah keputusan yang mudah diambil.
"Kami akan memboikot karena warga Palestina kelaparan oleh Israel dan McDonald's mengirimkan makanan gratis kepada (tentara Israel)," ungkapnya.
"Merek-merek ini secara terbuka mendukung Israel, jadi kami akan terus melakukannya, kecuali mereka tiba-tiba memutuskan untuk memutuskan hubungan dengan Israel," bebernya.
Aksi boikot tidak hanya berdampak pada McDonald's.
Bahkan belum lama ini, CEO Starbucks, Laxman Narasimhan meminta agar masyarakat berhenti memprotes kedai kopi tersebut.
Dikutip dari CNN via TribunWow, Narasimhan memohon agar operasional toko-tokonya tidak lagi diganggu.
Menurutnya, orang-orang telah disesatkan oleh informasi palsu yang tersebar secara luas di media sosial mengenai posisi perusahaan tersebut terkait perang Israel-Hamas.
"Kami melihat para pengunjuk rasa dipengaruhi oleh representasi keliru di media sosial tentang apa yang kami perjuangkan," kata Narasimhan dalam suratnya kepada karyawan dan pelanggan Starbucks.
"Kota dan negara di seluruh dunia, termasuk di Amerika Utara, menyaksikan protes makin meningkat," lanjutnya.
Ia juga mengakui banyak toko Starbucks mengalami kejadian vandalisme.
"Kami telah bekerja sama dengan otoritas setempat untuk memastikan mitra dan pelanggan kami aman," urai Narasimhan.
Surat tersebut merupakan upaya untuk mengurai posisi Starbucks dari kontroversi terkait perang.
Starbucks juga berusaha menjauhkan diri dari posisi pro-Palestina yang diambil oleh Starbucks Workers United, sebuah serikat pekerja Starbucks, yang telah membuat marah beberapa pendukung pro-Israel.
Perusahaan kopi tersebut mengatakan beberapa protes terkait perang di Gaza diakibatkan langsung oleh komentar serikat pekerja.
Simak inilah deretan produk yang terlibat langsung dalam mendukung Israel melakukan genosida terhadap Palestina.
Produk-produk tersebut kini diboikot oleh masyarakat.
Ada berbagai jenis produk seperti elektronik, fashion, hingga sayuran.
Produk-produk ini termasuk dalam daftar yang dibuat oleh organisasi Boycott, Divestment, and Sactions (BDS).
Organisasi BDS merupakan gerakan kebebasan, keadilan, dan kesetaraan yang dipimpin oleh Palestina.