Sementara itu, sebelum menjalani operasi sedot lemak, Nanie terlebih dahulu menjalani pemeriksaan awal di ruang operasi, sekitar pukul 15.00 WIB.
Yossi menjelaskan, Nanie Darham ditangani tiga dokter berinisial D, M, dan Y, serta beberapa perawat, saat melakukan proses operasi sedot lemak.
"Dalam proses pelaksanaan operasi yang sedang berjalan ini, kemudian terjadi informasi bahwa kondisi korban dalam kondisi yang tidak stabil," jelasnya.
Setelah operasi sedot lemak itu berjalan, pihak klinik langsung membantu Nanie ke RS di Kawasan Barito, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dengan menggunakan ambulans.
Namun, dalam perjalanan menuju instalasi gawat darurat (IGD), Nanie Darham sudah dinyatakan meninggal dunia.
"Selanjutnya, korban dibawa ke rumah sakit. Ditangani di IGD di rumah sakit di daerah Barito, dan dinyatakan korban meninggal dunia," ucap Yossi.
Sehari setelahnya, keluarga Nanie membuat laporan polisi (LP) ke Polres Metro Jakarta Selatan, atas dugaan kasus malapraktik yang dilakukan pihak klinik.
"Saat ini kami sedang melaksanakan penanganan terhadap laporan polisi tanggal 22 Oktober terkait adanya dugaan malapraktik dengan korban saudari NA," jelas Yossi.
(TRIBUN BEKASI/TRIBUNSELEB/TRIBUNNEWSWIKI)