Shalat ghaib dilakukan oleh keluarga, kerabat, teman, atau individu lain untuk orang yang meninggal dunia tetapi dilokasi berjauhan atau hilang dan belum ditemukan.
Hukum shalat ghaib sama dengan shalat jenazah, yaitu fardhu kifayah.
Tata cara shalat ghaib tak jauh berbeda dengan shalat jenazah dan dapat dilakukan kapan saja serta oleh siapa saja.
Yang menjadi pembeda adalah bacaan niat dan sebab pelaksanaannya.
Shalat ghaib dapat digunakan untuk menyalatkand dan mendoakan saudara-saudara kita sesama umat muslim yang menjadi korban perang Palestina-Israel.
Baca: DOA Agar Terhindar dari Rasa Malas, Dilengkapi dengan Tulisan Latin dan Terjemahannya
Berikut ini tata cara dan bacaan shalat ghaib:
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتِ (فُلاَنٍ) اَلْغَائِبِ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ اْلكِفَايَةِ إِمَامًا / مَأْمُوْماً لله تَعَالَى.
Arab Latin: "Ushallii 'ala mayyiti (fulaan) al-ghaa'ibi arba'a takbiiraatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillaahi Ta'alaa."
Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (si Fulan, disebut namanya) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."
أُصَلِّي عَلَى مَيِّتَةِ (فُلاَنَةٍ ) الْغَائِبَةٍ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ الكِفَايَة إِمَامًا / مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.
Arab Latin: "Ushalli 'ala mayyitati (fulanah) al-ghaibah arba'a takbiiriatin fardhal kifaayati imaaman/makmuuman lillaahi Ta'aalaa."
Artinya: "Saya berniat mengerjakan sholat untuk mayit (si Fulanah, disebut namanya) yang ghaib (tidak ada di tempat ini) dengan empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai imam/makmum, karena Allah Ta'ala."
أُصَلِّي عَلىٰ مَنْ صَلَّى عَلَيْهِ الْإِمَامُ أَرْبَعَ تَكْبِيْرَاتٍ فَرْضَ كِفَايَةٍ مَأْمُوْمًا للهِ تَعَالىٰ
Arab Latin: "Ushalli ala man shola alaihi arba'a takbiroti fardhol kifayati ma'muman/imaaman lillahi ta'ala"
Artinya: "Saya niat sholat ghaib sebagai imam/makmum atas mayit yang disholati dengan empat kali takbir fardu kifayah karena Allah Ta'ala."