Pasukan Pertahanan Israel (IDF) merilis rekaman video pada Senin (13/11/2023), yang diklaim diambil di ruang bawah tanah Rumah Sakit Rantisi di Gaza utara.
Video itu memperlihatkan ruangan gelap dengan seorang tentara Israel dari unit juru bicara yang berdiri untuk memberikan penjelasan.
Juru bicara IDF tersebut mengatakan ruangan itu digunakan oleh Hamas untuk menyandera orang-orang yang ditahan sejak Operasi Badai Al-Aqsa pada Sabtu (7/10/2023).
Ia mengklaim, ada sebuah terowongan yang disebut sebagai pintu masuk rahasia ke ruangan bawah tanah yang digunakan oleh Hamas.
Video lalu menyorot juru bicara itu yang menunjukkan isi dari salah satu ruangan.
Baca: Apa Itu Birruh Biddam Nafdika Ya Aqsa yang Viral di TikTok saat Israel Serang Paletina ?
Di sana, terdapat senapan otomatis, granat berpeluncur roket, dan perlengkapan lainnya di lantai.
Ia mengklaim rumah sakit itu digunakan oleh Hamas sebagai pusat komando dan kendalinya.
Namun, ia tidak menjelaskan mengapa ruangan itu kosong dan bagaimana IDF mencapai tempat tersebut.
Sementara itu, Hamas membantah tuduhan tersebut melalui postingan di media sosial.
"Video tersebut mengandung kebohongan dan informasi kontradiktif," kata Hamas melalui pernyataan di media sosial, Selasa (14/11/2023), dikutip dari NHK.
Hamas mengecam Israel dan mengatakan video itu adalah bagian dari perang psikologis yang dilancarkan Israel terhadap Palestina.
"Israel tidak bisa menipu masyarakat atau membenarkan serangan terhadap rumah sakit," lanjut Hamas.
Dalam rekaman video itu, terlihat seorang tentara IDF yang salah menafsirkan kalender berbahasa Arab dan mengklaim nama-nama hari dalam bahasa Arab adalah daftar anggota Hamas.
Kalender tersebut berupa tulisan tangan, dengan tanggal yang dimulai dari 7 Oktober 2023.
"Tulisan yang dicoret ini adalah daftar yang menyatakan bahwa kami (Hamas-red) sedang dalam operasi. Operasi melawan Israel," katanya, merujuk pada kalender, dikutip dari akun resmi IDF di X (Twitter), @IDF.
Tentara Israel tersebut mengatakan, itu adalah daftar anggota Hamas yang berjaga di ruangan itu untuk menahan para sandera.
"Ini daftar penjaga di mana setiap mereka (Hamas) menulis namanya. Ini adalah jadwal shift mereka," lanjutnya, sambil membaca tulisan berbahasa Arab itu dari kiri ke kanan, yang mana tulisan Arab hanya bisa dibaca dari kanan ke kiri.