"Silakan, cek HP saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa," tegasnya.
MF mengakui, dugaan kasus pelecehan seksual ini berdampak langsung kepadanya.
Ia mendapatkan berbagai kejadian tidak menyenangkan, terlebih setelah fotonya ikut disebar.
MF menyebut ada sejumlah orang yang berusaha mencari keberadaannya.
Ada juga upaya orang tak bertanggungjawab meretas akun media sosialnya.
"Beberapa itu mengancam melakukan tindakan kekerasan fisik dan bahkan ada yang mendatangi tempat tinggal saya di kosan. Karena itu (identitas tersebar) saya ingin menindaklanjuti," tegas MF.
Informasi terbaru, terkait tuduhan yang dialamatkan kepadanya, MF didampingi kuasa hukum sudah melapor ke Polda DIY.
Baca: Reaksi Umi Pipik Soal Emoji Semangka untuk Bela Palestina: Sama Saja Mengikuti Maunya Zionis Biadab
Dekan FMIPA UNY, Dadan Rosana mengatakan, pihaknya masih mendalami kasus dugaan pelecehan seksual yang melibatkan mahasiswanya.
Pihak kampus sudah meminta keterangan kepada MF dan dia memberikan bantahan.
"Iya, sudah dikonfirmasi dan terduga berani bersumpah, berani mempersilakan diperiksa akun handphone-nya."
"Jadi (terduga) sudah dipanggil dan ternyata (diduga) itu fitnah", kata Dadan, Jumat (10/11/2023), dikutip dari TribunJogja.com.
Dadan melanjutkan, meskipun MF sudah memberikan pengakuan, FMIPA UNY akan tetap menelusuri kebenaran dugaan pelecehan ini.
Dalam waktu dekat sejumlah pihak akan dimintai keterangan.
"Sehingga perlu ditabayun beberapa pihak yang mungkin bisa membantu kejelasan informasinya," tegas Dadan.
Dadan kemudian menguraikan sejumlah kejanggalan dari informasi viral terkait pelecehan seksual yang diduga dilakukan mahasiswa UNY ke mahasiswi baru.
Kejanggalan pertama terkait akun yang menyebarkan informasi yang tidak diketahui pengunggahnya.
Kedua postingan dihapus setelah viral dan menjadi bahan perbicangan.
Terakhir terkait pertemuan antara korban dan terduga pelaku.
Disebutkan, keduanya bertemu pada bulan Februari 2023.