Aktivis HAM Israel Ngaku Soal Zionis Sedang Lakukan Genosida di Palestina

Penulis: Ika Wahyuningsih
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga Palestina tiba di selatan Kota Gaza pada 12 November 2023, setelah meninggalkan rumah mereka di Kota Gaza dan Jalur Gaza Utara di tengah pertempuran yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Palestina Hamas. Lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam pemboman Israel yang tiada henti di Jalur Gaza, menurut kementerian kesehatan yang dikelola Hamas, sejak perang meletus setelah militan Palestina menyerbu Israel selatan pada tanggal 7 Oktober dan menewaskan sedikitnya 1.200 orang, menurut angka resmi Israel.

Ketika ditanya apa maksud "jeda" tersebut, Biden mengatakan ini adalah “waktunya untuk membebaskan para tahanan”.

Biden mengacu pada tawanan yang ditahan oleh Hamas, Gedung Putih kemudian mengklarifikasi.

Pernyataan Joe Biden itu menandai perubahan posisi Gedung Putih, yang sebelumnya menyatakan tidak akan mendikte bagaimana Israel melakukan operasi militernya.

“Kami tidak menarik garis merah untuk Israel,” kata juru bicara Gedung Putih John Kirby pekan lalu.

“Kami akan terus mendukung mereka.”

Baca: Pasukan Brigade Imam Hussein dari Garda Revolusi Iran Telah Tiba di Lebanon, Siap Serang Israel?

Pada Jumat lalu, AS adalah satu dari hanya 14 negara di PBB yang memilih “tidak” terhadap resolusi Majelis Umum PBB yang menyerukan gencatan senjata.

AS sejauh ini adalah sekutu terkuat Israel, yang mengirimkan bantuan miliaran dolar setiap tahunnya.

Untuk mendukung serangan militer Israel kali ini, Biden telah meminta Kongres untuk menyetujui paket bantuan militer senilai $14,3 miliar.

(TRIBUNNEWS/TRIBUNNEWSWIKI)

Baca berita terkait Palestina di sini



Penulis: Ika Wahyuningsih
BERITA TERKAIT

Berita Populer