Sentilan PDI-P ke Keluarga Jokowi : Berubah Karena Kekuasaan, Playing Victim hingga Badut Politik

Penulis: Putradi Pamungkas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) bersama Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri dalam suatu kegiatan.

Namun begitu, partainya enggan berlarut-larut dalam kesedihan usai ditinggalkan Jokowi.

Menurutnya, bukan sekali ini saja PDI-P menghadapi ujian politik.

"Tidak perlu disesali, itu pengkhianatan itu terjadi dalam kehidupan umat manusia. Dari zaman ke zaman, dari sejak manusia ada itu selalu ada barang (pengkhianatan) itu," tutur anggota Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI itu.

Bobby terseret

PDI-P juga menyentil suami dari Kahiyang Ayu, Bobby Nasution.

Bobby menyampaikan dukungan buat Prabowo-Gibran pada Rabu (8/11/2023).

Padahal, menantu Jokowi itu sebelumnya telah ditugaskan oleh PDI-P untuk menjadi juru kampanye Ganjar-Mahfud.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI-P Hasto Kristiyanto menyayangkan manuver Bobby ini.

Padahal, PDI-P telah memberi karpet merah buat Bobby pada Pilkada Medan 2020 dan mengantarkannya ke kursi Wali Kota Medan.

"Karena komitmen terhadap masa depan Kota Medan, dan kita tahu sebelumnya ada berbagai persoalan korupsi, maka kami berikan karpet merah kepada Mas Bobby," kata Hasto ditemui di Gedung High End, Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).

"Pada saat itu, kami punya Wali Kota inkumben, kami prioritaskan Mas Bobby," ujarnya lagi.

Walikota Medan, Bobby Nasution (Tribun Medan/HO)

Hasto menilai bahwa Bobby telah berubah, tak lain karena alasan kekuasaan.

"Politik ini kemudian mengalami dinamika. Orang juga bisa berubah oleh kekuasaan politik, karena kekuasaan itu mengandung sisi-sisi gelap," kata Hasto.

Atas manuver ini, PDI-P memanggil Bobby untuk meminta klarifikasi.

Kini, mereka menunggu Bobby mengembalikan KTA dan mundur dari partai.

"Kami sudah berbicara baik-baik. Kalau mendukung yang lain silakan, tetapi kemudian mengundurkan diri, KTA-nya dikembalikan," ujar Hasto.

Hanya tertawa

Jokowi sendiri enggan menanggapi kegaduhan ini. Ketika

Saat ditanya soal PDI-P yang merasa ditinggalkan, mantan Wali Kota Surakarta itu hanya tertawa.

"Saya enggak ingin mengomentari," ujar Jokowi saat memberikan keterangan pers selepas meninjau Pasar Bulan, Kabupaten Gianyar, Bali, Selasa (31/10/2023).

Sambil beranjak akan meninggalkan lokasi, Presiden kemudian mengarahkan kedua tangan ke depan sebagai tanda berpamitan dan menyudahi sesi keterangan pers.

(TRIBUNNEWSWIKI.COM/PUTRADI PAMUNGKAS)



Penulis: Putradi Pamungkas
BERITA TERKAIT

Berita Populer