Rasulullah Saw. bertanya, “Apakah ada yang lebih baik dari itu?” Aku balik bertanya, “Apakah ada yang lebih baik dari itu?” Rasulullah Saw. menjawab: Kamu tunduk patuh (kepada pemimpinmu), sekalipun dia adalah seorang budak Habsyi (hamba sahaya dari negeri Habsyah).”
Dari beberapa penjelasan yang dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya, dapat kita simpulkan bahwa ayat mengandung beberapa penjelasan dan keutamaan ayat seribu dinar yaitu :
Maksudnya bertakwa adalah menjalankan perintah Allah dan menjauhi laranganNya.
Menjalankan perintah Allah juga harus dilandasi dengan hati ikhlas serta dilakukan sesuai syari’at Islam dengan aliran madzhab yang dianutnya pula.
Melakukan ibadah sunnah seperti shalat fardhu juga termasuk dalam hal bertakwa karena melakukan hal yang disenangi oleh Allah.
Sementara menjauhi laranganNya adalah menjaga diri dari segala hal yang dilarang Allah.
Menjaga diri ini juga terhadap sesuatu hal yang mendekati dosa.
Termasuk menjauhkan diri dari barang maupun perbuatan haram.
Maksudnya adalah, bagi orang yang benar-benar bertakwa seperti dijelaskan di atas, Allah akan memberikan jalan keluar bagi permasalahan yang dihadapi.
Jadi tingkatkanlah ketakwaan kita niscaya setiap permasalahan dalam hidup kita akan diberikan jalan keluar.
Hadits Nabi yang menguatkan ayat ini yaitu dengan banyak beristighfar.
Istighfar dapat mengurangi dosa dan hal hal yang menghapus amal ibadah juga sebagai cara seseorang untuk bertaubat.
Jika telah bertaubat, maka jalan selanjutnya adalah takwa.
Jika kita telah mencapai takwa itu, maka akan kita perolehlah yang dimaksud ayat ini.
Kata utama sekali lagi adalah Takwa.
Maksud yang tidak disangka-sangka adalah melalui jalan yang tidak terpikirkan sama sekali oleh orang yang bertakwa itu.
Maka, permasalahan mengenai Rizki akan dituntaskan oleh Allah bagi orang-orang yang bertakwa itu sendiri.