Isi Surat Wasiat Caroline Angelica Mahasiswi Unair Tewas di Mobil, Singgung Dunia Jahat-Masa Depan

Penulis: Rakli Almughni
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mahasiswi FKH Unair, Caroline Angelica, yang tewas di dalam mobil meninggalkan secarik surat wasiat berbahasa Inggris.

Begitu mendapatkan kabar Caroline sudah pergi untuk selama-lamanya, Gunawan dan istrinya sangat shock dan menangis.

Baca: SOSOK Wanita Cantik yang Buat Eks ITB Enuh Nugraha Susah Move On-Jadi ODGJ, Bukan Orang Sembarangan

Gunawan mengatakan bahwa Caroline adalah anak yang paling ia sayangi.

"Ini anak yang paling saya sayangi," ujar Gunawan dengan mata berkaca-kaca.

Gunawan menjelaskan, terakhir kali ia dan keluarganya bertemu Caroline yaitu pada Senin, 30 Oktober 2023.

Saat itu, Caroline sempat pulang ke Kediri untuk coas di tempat penyembelihan hewan di Kelurahan Pojok, Kota Kediri.

Setelah itu, Caroline kembali lagi ke Surabaya pada Selasa, 31 Oktober 2023 pagi.

Pada Rabu, 1 November 2023, pagi, Caroline kembali lagi ke Kediri melayat orangtua temannya sesama mahasiswa Unair yang meninggal dunia di Kelurahan Banjaran, Kota Kediri.

"Yang tahu bukan saya. Teman-teman saya yang cerita, anakmu pakai baju ireng (hitam)," ujar Gunawan.

Gunawan sendiri mengakui bahwa Caroline memang anak yang tertutup.

Selama ini, ia tidak mengetahui masalah apa hingga membuat putrinya itu meninggal secara tidak wajar.

"Saya dan ibunya sangat menyayangi," tegas Gunawan.

Baca: Pantas Enuh Nugraha Gagal Move On & Jadi ODGJ, Terkuak Sosok Pacarnya Wanita Cantik Kedokteran Unpad

Soal Surat Wasit

Gunawan membenarkan bahwa Caroline meninggalkan surat wasiat untuk kedua orangtuanya.

Inti surat yang ditulis dalam bahasa Inggris, setelah membuka mata untuk melihat dunia ternyata dunia juga tidak bersih.

Gunawan juga menjelaskan, tindakan yang dilakukan putrinya menggunakan gas helium.

"Saya sampai sekarang belum tahu, gas helium itu didapatkan dari mana. Ada dugaan gas helium dibeli lewat online," kata Gunawan.

Sementara surat yang ditujukan untuk ibunya meminta maaf telah menjaga selama ini.

"Mungkin sudah tidak kuat lagi menahan derita di dunia. Namun derita apa kami juga tidak tahu," tutur Gunawan.

Dalam surat wasiat yang ditulis dua lembar tidak tertuang alasannya.

"Saya tadi juga mendatangkan penerjemah, tidak ada soal asmara. Makanya kami juga bingung," jelasnya.

Halaman
1234


Penulis: Rakli Almughni
BERITA TERKAIT

Berita Populer