Saat seorang wanita mengalami masalah harga diri yang rendah, hal ini sering mendorong mereka untuk mencari pengakuan dan perhatian dari sumber eksternal.
Sebab, mereka merasa tidak mampu menciptakan dan mempertahankannya sendiri.
Menurut Skurtu, "Rendah diri dimulai dengan pikiran seperti, 'Mengapa tak ada yang menganggap saya menarik?'
"Kemudian ketika ada seseorang yang memberikan perhatian tersebut, perasaannya sangat menyenangkan."
Seorang wanita yang terlibat dalam perselingkuhan mungkin bergantung pada hubungan terlarang tersebut untuk memberi mereka bukti bahwa mereka berharga atau diinginkan.
Ketika hubungan tersebut berakhir, ini bisa menyebabkan mereka merasa diabaikan atau kurang berharga.
Akibatnya, mereka terus mencari kebahagiaan romantis yang baru.
Menurut Skurtu pola ini sering berulang.
Baca: Oknum TNI dan Selingkuhannya Tega Bakar Istri yang Lagi Hamil, Mayat Korban Dibuang dan Dibakar
Baca: KLARIFIKASI Syahnaz Usai Ketahuan Selingkuh dengan Rendy: Belajar Menjadi Istri yang Lebih Baik
Meskipun penelitian menunjukkan, pria yang selingkuh umumnya didasari dorongan seks, wanita yang selingkuh cenderung merasa membutuhkan perhatian emosional.
Dalam kasus perselingkuhan yang bersifat emosional, hubungan seksual tidak menjadi bagian dari persamaan.
Baik itu perselingkuhan fisik atau emosional, seorang wanita mungkin terlibat dalam perselingkuhan karena mereka merindukan percakapan, empati, penghargaan, perhatian, pemujaan, dukungan, atau jenis hubungan lain yang kurang dalam hubungan mereka saat ini.
Beberapa wanita masuk ke dalam sebuah hubungan dengan gambaran ideal tentang bagaimana pasangan mereka harus berperilaku.
Ketika pasangannya tidak sesuai dengan harapan dan tidak dapat memenuhi setiap kebutuhan dan keinginan mereka, hal ini dapat menciptakan kesenjangan yang memberikan dorongan untuk berselingkuh.
Beberapa wanita mungkin membenci pasangannya karena alasan lain, seperti perselingkuhan pasangannya di masa lalu, dan menggunakan perselingkuhannya sebagai pembalasan.
Begitu seorang wanita berusaha keras untuk menjaga api cinta tetap menyala, kegembiraan yang menyertai awal hubungan bisa hanya bertahan sebentar.
Rutinitas dan kenyamanan akhirnya mengambil alih gairah dan frekuensi hubungan intim.