Wacana tiga periode itu sempat dilempar ke tengah masyarakat, tetapi gagal atau tidak terwujud karena ditolak masyarakat.
Setelah itu, muncul dukungan Jokowi kepada sejumlah orang dan kemudian berujung kepada putranya sulungnya, Gibran, yang kini menjabat sebagai Wali Kota Surakarta.
"Dimulai dari 3 Periode, perpanjangan periode, ditolak publik, lalu muncul-lah endorsement ke Ganjar, lalu juga ke Prabowo, berujung ke anaknya sendiri.... Ini memang bukan ttg memilih Ganjar atau Prabowo, ini ttg mencari formula agar dirinya tetap berkuasa..." ujar Yunarti di akun Twitter miliknya, @yunartowijaya, Sabtu (21/10/2023).
Sebelumnya, Direktur Eksekutif Charta Politika itu menyinggung Jokowi yang terlihat seperti mendukung Prabowo di Pilpres, seolah membohongi orang yang memilihnya saat Pilpres 2014.
"Banyak yang 2014 milih @jokowi karena takut ORBA berkuasa kembali lewat sosok Prabowo... Sekarang jokowinya milih prabowo, dan anaknya dimasukkan Golkar... Paripurna..," kata dia.
Baca: Jokowi Ungkap Alasan Pilih Restui Gibran Jadi Cawapres Prabowo
Jokowi telah merestui Gibran untuk menjadi cawapres pendamping Prabowo Subianto yang diusung oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).
Jokowi mengatakan, sebagai orang tua, dia hanya bisa merestui Gibran untuk maju pada Pilpres 2024.
"Ya orang tuanya tugasnya hanya mendoakan dan merestui," kata Jokowi ketika ditemui wartawan di Tugu Pahlawan, Surabaya, selepas menghadiri acara Apel Hari Santri Nasional 2023, Minggu, (22/10/2023), dikutip dari Kompas.com.
Jokowi juga mengungkapkan alasan dia akhirnya memilih untuk merestui Gibran.
Dia mengatakan adanya tawaran agar Gibran menjadi cawapres adalah urusan pribadi Gibran. Oleh karena itu, Jokowi enggan mempengaruhi setiap keputusan Gibran dan memilih merestuinya.
"Keputusan semua sudah dewasa, jangan terlalu mencampuri urusan yang sudah diputuskan oleh anak-anak kita," katanya.
Baca: Peneliti Bongkar Sosok yang Jadi Penyebab Perilaku Aneh Jokowi, Gibran, hingga Golkar
Baca: Dukung Keputusan Anaknya, Jokowi Doakan dan Restui Gibran Jadi Cawapres Prabowo: Sudah Cocok
Pengamat politik Jamiluddin Ritonga mengatakan Jokowi pasti senang sekali karena Gibran berpeluang menjadi cawapres pendamping Prabowo.
Peluang Gibran itu terbuka lebar setelah Mahkamah Konstitusi (MK) membolehkan seseorang berusia kurang dari 40 tahun maju sebagai capres dan cawapres asalkan pernah berpengalaman menjadi kepala daerah yang dipilih melalui pemilihan.
Jamiluddin menyebut hal itu menjadi peluang emas Jokowi untuk meneruskan dinasti politiknya dalam pemerintahan.
Sebelumnya, usulan agar Jokowi untuk menjabat selama tiga periode ditolak mentah-mentah.
“Jokowi pasti happy banget. Ibaratnya Jokowi tiga periode kalau Gibran jadi cawapresnya Prabowo,” kata dia, Selasa, (17/10/2023), dikutip dari Tribun Jakarta.
Sementara itu, Jamiludin mengatakan pihak yang paling dirugikan ialah PDIP. Menurut dia, jika Gibran benar-benar menjadi cawapres Prabowo, hal itu membuktikan bahwa Jokowi sudah tak sejalan dengan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Baca: Sudah Temui Puan, Gibran Mengaku Siap Disanksi PDIP setelah Didukung Jadi Cawapres Prabowo