Beberapa hari lalu Israel meminta warga Palestina untuk mengevakuasi diri dari wilayah Gaza bagian utara. Israel diduga akan melancarkan serangan darat ke Gaza Utara.
Menurut Israel, warga Palestina akan dibolehkan kembali ke rumah mereka setelah perang berakhir.
Akan tetapi, el-Sissi tidak percaya akan pernyataan Israel itu. Dia mengataka perang antara Hamas dan Israel bisa berlangsung hingga bertahun-tahun.
El-Sissi kemudian mengusulkan Israel agar mengungsikan warga Palestina ke Gurun Negev hingga perang usai.
Mesir sendiri saat ini sudah menampung sekitar 9 juta pengungsi dan migran. Sebanyak 300.000 di antaranya adalah orang sudah yang menyelamatkan diri dari perang di negaranya.
Baca: Militer Israel Lancarkan Serangan Darat Pertama ke Gaza, Perdana Menteri Israel: Ini Hanya Permulaan
Negara-negara Arab dan warga Palestina juga curiga bahwa Israel mungkin menggunakan kesempatan itu untuk memaksakan perubahan kependudukan secara permanen.
Ada pula kecurigaan bahwa Israel ingin membuat warga Palestina berhenti meminta didirikannya negara di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem bagian timur.
“Semua sejarah yang merujuk kepada fakta bahwa ketika warga Palestina dipaksa meninggalkan wilayah mereka, mereka tidak diizinkan kembali,” kata H.A. Hellyer, seorang pakar di Carnegie Endowment for International Peace.
Hellyer mengatakan Mesir tak ingin terlibat dalam pembersihan etnis di Gaza.
Baca berita lain tentang Palestina di sini.