Sebelumnya, pada hari Selasa, (10/10/2023), Putin buka suara untuk mengomentari serangan Hamas ke Israel.
Putin mengaku prihatin kepada para warga sipil di kedua belah pihak yang menjadi korban.
Mantan agen intelijen itu kemudian menyebut bahwa negara Palestina harus didirikan. Di samping itu, Putin menuding bahwa perang antara Hamas dan Israel menunjukkan bahwa kebijakan Amerika Serikat (AS) di Timur Tengah telah gagal.
Zelensky menanggapi pernyataan Putin itu dengan menuduh bahwa Rusia mendukung Hamas.
"Kami yakin bahwa Rusia kini membantu Hamas," ujar Zelensky ketika diwawancarai oleh France 2, (10/10/2023), dikutip dari Times of Israel.
"Krisis saat ini membuktikan bahwa Rusia benar-benar ingin menjalankan aksi destabilisasi di seluruh dunia."
Baca: 1.500 Jasad Pasukan Hamas Berserakan di Jalanan, Israel Menemukannya di Jalur Gaza
Beberapa hari sebelumnya, Zelensky menyatakan dukungannya kepada Israel. Dia menyebut Israel punya hak untuk membela diri.
"Hak Israel untuk membela diri tak bisa diganggu gugat," kata Zelensky lewat Telegram.
"Teror selalu menjadi kejahatan, bukan hanya terhadap satu negara atau korban secara spesifik, tetapi terhadap kemanusiaan sepenuhnya."
Rusia dan Israel pernah menjadi sahabat dekat. Namun, hubungan di antara keduanya memburuk setelah Rusia menyerbu Ukraina.
Baca: Benarkah Rusia Berada di Balik Serangan Tiba-Tiba Hamas ke Israel?
Sementara itu, Intelijen militer Ukraina (UHR) mengklaim Rusia sengaja memberi Hamas senjata rampasan untuk menyerang Israel.
Senjata itu buatan Barat dan dirampas oleh Rusia dari pihak Ukraina di medan tempur.
Menurut UHR, Rusia memberikan senjata rampasan itu agar bisa membuat tuduhan palsu bahwa militer Ukraina menjual senjata bantuan Amerika Serikat (AS) dan Uni Eropa kepada Hamas.
UHR mengatakan pemberian senjata itu akan mencoreng citra Ukraina dan membuat Barat berhenti membantu Ukraina.
“Provokasi lain dari musuh untuk mendiskreditkan Angkatan Bersenjata Ukraina dan membuat rekan-rekan di Barat menghentikan bantuan militer ke negara kita,” kata HUR dikutip Kyiv Independent.
Sementara itu, pada bulan Juni lalu elite militer Israel mengaku khawatir bahwa senjata buatan AS dan Barat yang dikirimkan ke Ukraina bisa jatuh ke tangan musuh Israel di Timur Tengah.
“Kami sangat khawatir bahwa beberapa senjata ini jatuh ke tangan Hisbullah dan Hamas,” kata salah satu komandan Israel kepada Newsweek secara anonim.
Baca: Rusia Disebut Beri Hamas Senjata Rampasan dari Ukraina untuk Serang Israel