"Kembali ke tanah airnya ini memang masing-masing karena mungkin tiket juga terbatas. Akhirnya terpisah."
Ketika ditanya apakah Syahrul melarikan diri dari kasus yang menjeratnya. Harvick mengatakan tidak.
"Wah, insyaallah, sih, enggak, ya. Mudah-mudahan kita doakan bersama-sama agar bisa selesai. Insyaallah," sahutnya.
Kata Harvick, kali terakhir dia berkomunikasi dengan Syahrul ialah sebelum sebelum acara kunjungan ke Spanyol.
"Ini belum tahu kita ini posisi akhirnya. Belum. Belum ada kontak sama sekali."
"Kelihatannya pemerintah, tentu instansi yang bertanggung jawab sama hal ini sudah mungkin sudah mulai mencari posisi keberadaan Pak Menteri kita," ucapnya.
Baca: Setelah Rumahnya Digeledah KPK, Menteri Syahrul Limpo Tak Diketahui Keberadaannya
KPK menggeledah rumah dinas Syahrul yang beralamat di Jalan Widya Chandra V Nomor 28, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
Penggeledahan itu dilakukan dari Kamis malam, (28/9/2023), hingga Jumat siang, (29/9/2023).
Dalam penggeledahan itu KPK menemukan 12 pucuk senjata api dan telah diserahkan kepada Polda Metro Jaya untuk diselidiki.
"Tadi bertanya apakah betul ada senpi? Kami ingin menjelaskan bahwa kami sudah berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Daerah DKI Jakarta," kata Juru Bicara Penindakan dan Kelembagaan KPK Ali Fikri Ali dalam konferensi pers di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Jumat, (29/9/2023), dikutip dari Kompas.com.
Baca: Bareskrim Ambil Alih Penyelidikan Kasus 12 Senpi Mentan Syahrul Yasin Limpo: Didalami Ilegal/Legal
Dalam penggeledahan itu KPK turut menyita uang puluhan miliar dalam bentuk pecahan mata uang asing dan rupiah.
"Sekira sejauh ini puluhan miliar yang ditemukan dalam penggeledahan dimaksud," kata Ali.
Ali menyebut KPK membawa mesin penghitung uang saat pengeledahan itu agar bisa menghitung jumlah uang dengan akurat
"Jadi betul tim penyidik bawa alat penghitung uang dalam proses penggeledahan tersebut."
Baca berita lain tentang Syahrul Yasin Limpo di sini.