Wacana ini telah menjadi perbincangan publik dalam beberapa waktu terakhir.
Guntur Soekarnoputra, putra dari Presiden pertama RI Soekarno, kembali mengemukakan pandangannya terkait hal ini.
Dalam artikel opini yang dimuat di Harian Kompas berjudul "Indonesia, Jokowi dan Megawati Pasca 2024," Guntur secara singkat menyebutkan bahwa Jokowi memenuhi syarat untuk menjabat sebagai Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri.
Guntur menyoroti berbagai alasan yang mendukung pandangannya, termasuk keselarasan program dan pemikiran Jokowi dengan visi yang dicanangkan oleh Soekarno selama masa jabatannya sebagai presiden pertama.
Baca: ISI Bisikan Jokowi ke Ganjar Pranowo Saat Megawati Pidato di Rakernas PDIP, Kode Keras ?
Baca: Respon Megawati Soal Peluang Ganjar Jadi Cawapres Prabowo: Melongo Wae, Aku Ketumnya Malah Tak Tau
Guntur juga mengapresiasi kepemimpinan Jokowi yang dianggapnya telah melanjutkan agenda-agenda penting yang telah dirintis oleh Soekarno sejak lama, termasuk rencana pemindahan Ibu Kota Negara.
Lalu Adakah Peluang Jokowi Jadi Ketua Umum PDIP?
Pengamat Komunikasi Politik dari Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai usulan dari Guntur itu memang tepat.
Jokowi dinilai layak untuk menempati kursi partai politik berologo kepala banteng itu.
"Guntur menilai Joko Widodo paska purna bhakti presiden layak menempati posisi ketua umum PDIP. Kapasitas Jokowi memang layak menempati posisi tersebut. Pengalamannya juga sudah lebih dari cukup untuk menjadi ketum," kata Jamiluddin kepada Tribunnews.com, Minggu (1/10/2023).
Akan tetapi kata Jamiluddin, yang menjadi pertanyaan, apakah Megawati rela kursi Ketum nantinya diestafetkan kepada Jokowi, menurut dia, hal itu kecil kemungkinan terjadi.
Sebab, kata Jamiluddin, Megawati Soekarnoputri hanya akan menyerahkan tongkat kepemimpinan PDIP hanya kepada keturunannya atau anak-anaknya.
"Masalahnya, apakah Megawati mau menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan PDIP kepada Jokowi ? Hal itu kemungkinan sangat kecil mengingat Megawati tampaknya sudah mempersiapkan anaknya untuk menggantikannya," kata Jamiluddin.
Sejauh ini, Jamiluddin berpandangan, Megawati sudah mulai mempersiapkan dua anaknya untuk nantinya menempati posisi sebagai Ketum PDIP.
Kedua anak Megawati yang dimaksud yakni Puan Maharani dan Prananda Prabowo.
Baca: Puan Maharani Bujuk Kaesang Dukung Ganjar: Ayo Mas Kaesang Ikut PDI Perjuangan Aja Yuk
Baca: Kaesang Jadi Ketua Umum PSI, Jokowi Disebut Bermain Api dengan Megawati & PDIP
Dari segi Puan, Megawati lebih condong memberikan potensi di eksternal dengan kerap memberikan kesempatan Ketua DPR RI itu untuk bertemu para pimpinan parpol lain.
Sementara dari segi Prananda, Megawati nampak seakan memberikan kepada putranya mandat untuk membenahi internal PDIP.
"Puan selama ini lebih banyak disiapkan mewakili Megawati dalam urusan eksternal. Karena itu, Puan banyak bertemu dengan pimpinan partai," kata dia.
"Prananda tampaknya ditugasi untuk membenahi internal partai. Karena itu, Prananda lebih banyak melakukan konsolidasi ke dalam partai," sambung Jamiluddin.
Atas hal itu, menurut analisis Jamiluddin, usulan atau opini dari Guntur Soekarnoputra yang menyebut Jokowi layak menempati posisi Ketum PDIP usai tak lagi jadi presiden akan sulit terwujud.