Polisi saat ini tengah melakukan identifikasi barang-barang bersejarah tersebut.
Dalam proses identifikasi ini, kepolisian akan ditemani ahli untuk mengetahui nilai kerugian dari barang-barang bersejarah yang hangus terbakar.
"Tentu nanti setelah dinyatakan aman dari tim dari Damkar, baru identifikasi akan masuk tentu akan didampingi oleh para ahli."
"Tentu ahli yang lebih tahu nilai kerugian dari barang-barang," ujar Komarudin.
Baca: Dicap Pengkhianat Oleh Demokrat, Respon Anies Baswedan: Kita Ingin Indonesia Adil dan Lebih Maju
Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Mendikbudristek, Nadiem Makarim, bakal membentuk tim gabungan.
Tim gabungan itu dibentuk untuk mendata artefak dan benda bersejarah lainnya yang rusak imbas insiden kebakaran tersebut.
Tim tersebut akan diisi oleh pakar-pakar museum hingga aparat kepolisian.
"Kami membuat tim gabungan antara tim museum dan pakar-pakar museum yang akan bekerja sama dengan aparat kepolisian dan juga aparat pemadam kebakaran untuk memastikan bahwa benda-benda tersebut bisa kita catat apa kerusakannya dan juga bisa kita amankan bagi yang bisa diamankan," kata Nadiem.
Meski demikian, Nadiem mengungkapkan upaya pendataan benda bersejarah belum bisa dilakukan karena alasan keselamatan.
Menurutnya, hal itu dikarenakan sejumlah ruangan runtuh akibat insiden itu.
Nadiem berharap pihak kepolisian bisa segera mengungkap penyebab pasti kebakaran.
"Jadi ini merupakan hal yang sangat menyedihkan buat kami bahwa ini bisa terjadi."
"Tentunya tadi kami juga berbicara dengan aparat kepolisian untuk bisa segera melakukan investigasi mengenai apa alasan dan penyebab kebakaran tersebut," ucap Nadiem.