Anies Baswedan & Surya Paloh Larang Ahmad Sahroni Laporkan SBY kepada Bareskrim

Editor: Febri Ady Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni (kiri) dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono.

TRIBUNNEWSWIKI.COM - Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh melarang Bendahara Umum Nasdem Ahmad Sahroni melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kepada Bareskrim.

Awalnya Sahroni ingin melaporkan SBY karena dianggap berbohong tentang deklarasi Anies dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pasangan capres dan cawapres.

"Tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum (Surya Paloh) bahwa saya akan melakukan pelaporan," kata Sahroni kepada awak media di Bareskrim Polri, Senin, (4/9/2023), dikutip dari Tribunnews.

"Tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan."

Tak hanya Surya Paloh, Anies pun ikut melarang tindakan Sahroni itu.

"Kebetulan tadi Pak Anies juga WhatsApp saya untuk meminta juga yang sama," ujar Sahroni.

Dia mengatakan Anies ingin memfokuskan Pemilihan Presiden 2024.

Baca: Terkuak Alasan Ahmad Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim, Ternyata Ada Campur Tangan Surya Paloh

"Pak Anies fokus ke depan ini dalam rangka pemenangan strategi pemenangan capres 2024 jadi dalam hal ini tidak boleh melaporkan yang bersangkutan," kata Sahroni menjelaskan.

Bendahara Umum Partai Nasdem Ahmad Sahroni. (Kompas.com)

Sebelumnya, Sahroni menyebut SBY telah menyebarkan hoaks atau kabar bohong tentang deklarasi pasangan Anies dan AHY.

"Secara pribadi bukan secara institusi atau organisasi, atau organisasi atau sebagai jabatan DPR saya ingin melaporkan seseorang petinggi Demokrat, terkait apa yang diucapkan pada tanggal 25 Agustus bahwasanya saya ada di dalam ruangan itu."

"Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh pak SBY bahwa Anies AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan nggak ada," katanya.

Namun, Sahroni mengatakan bahwa SBY meminta adanya deklarasi awal September itu benar adanya.

"Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi, apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka."

Baca: Bantah Ada Rencana Deklarasi Anies-AHY, Elite Nasdem Tuding SBY Sebarkan Hoaks

Baca: Kronologi Ahmad Sahroni Batal Laporkan SBY ke Bareskrim, Dicegah Surya Paloh

Menurut elite Nasdem itu, tidak ada keputusan tentang deklarasi Anies-AHY dalam pertemuan di Cikeas, Bogor, Jawa Barat, pada tanggal 25 Agustus lalu.

"Tidak ada bahwa Anies AHY akan dideklrasikan awal September, jadi nggak ada. Selama 2 jam saya di dalam ruangan itu adalah menerima cerita tentang apa yang pengalaman pak SBY selama memulai proses sebagai capres 2004. Beliau cerita terkait apa yang pernah terjadi sama dirinya."

Oleh sebab itu, dia mengimbau mantan presiden itu supaya lebih bijak ketika menyampaikan pernyataan di depan publik.

"Tapi juga dalam perspektif politik harusnya seorang mantan presiden menyampaikan secara utuh apa yg terjadi sebenarnya pada tanggal 25 Agustus. Itulah pokok masalah kenapa saya harus hadir di sini," kata dia menjelaskan.

Sementara itu, menurut SBY, Anies bakal mendeklarasikan cawapresnya pada awal September 2023.

"Di ruangan ini, saya duduk di sini, pada 25 Agustus 2023, Pak Anies duduk di sini (menunjukan tempat duduk Anies di depan SBY) dengan didampingi Tim 8. AHY memang tak selalu hadir," kata SBY dalam konferensi pers di Cikeas pada Jumat, (1/9/2023), dikutip dari YouTube Partai Demokrat.

Baca: Nasdem Sebut Anies Sempat Hubungi AHY sebelum Deklarasikan Cak Imin, tetapi Tak Direspons

"Anies menyampaikan kepada saya, didengar oleh semua, bahwa awal September ini akan mendeklarasikan koalisi ini dalam kapasitasnya sebagai capres berikut capres dan cawapres yang telah selesai diputuskan."

Halaman
12


Editor: Febri Ady Prasetyo

Berita Populer