Tamzil menduga ada motif lain di balik pembunuhan putrinya. Dia meminta polisi untuk tidak langsung percaya dengan pengakuan pelaku.
Paman korban, Suparman (35), turut mengatakan bahwa korban dikenal santun dan tidak memiliki masalah selama tinggal di Lingkungan Abian Kelurahan Pejeruk, Kecamatan Ampenan, Mataram.
"Tidak ada sama sekali dia pernah ada masalah di sini. Dia kalau ngomong santun dan memang tidak suka banyak ngomongnya," kata Suparman. Suparman menilai pelaku memfitnah korban.
"Tidak masuk akal, itu pasti pelakunya fitnah itu. Dian itu sangat sederhana. Ngomong tidak terlalu," jelas Suparman.
"Apalagi sampai ada yang bilang dia mengatai pelaku. Itu pasti tidak benar, dia itu orang terpelajar pasti bisa jaga omongannya."
Baca: Sosok Wahyu Dian, Dosen UIN Solo Diduga Jadi Korban Pembunuhan: Berprestasi dan Cinta Lingkungan
Baca berita lain tentang kasus pembunuhan Wahyu Dian Silviani di sini.