Musabab konten kreator berbadan kekar itu hampir menjadi bulan-bulanan massa ojol adalah karena membuat konten tentang 'cegat pemotor lawan arah'.
Sejumlah warga dan pengemudi ojol setempat geram dan marah dengan aksi yang dilakukan oleh Laurend Hutagalung itu, di mana ia mengimbau kepada masyarakat agar tak melawan arus di Jalan Lapangan Ros.
Massa ojol makin murka setelah tahu Laurend memberhentikan dan membentak anak kecil yang melawan arus dengan nada kurang sedap.
Hal tersebut diungkapkan oleh seorang warga sekaligus saksi mata dari peristiwa mencekam itu, yakni Ivan.
Ivan meyebut, tim Laurendra Hutagalung sempat nyolot saat membuat konten mencegat motor lawan arah tersebut.
"Chaos pertamanya itu kalau kata teman-teman ada anak kecil yang dibentak. Terus dari pihak dianya nyolot," kata Ivan kepada wartawan di lokasi, Selasa, 15 Agustus 2023, dikutip TribunnewsWiki dari Kompas.com.
Baca: Warga Bersyukur Kaesang Pangarep Tak Jadi Nyalon Wali Kota Depok: Alhamdulillah, Ada yang Lebih Baik
Karena hal itulah ribut-ribut antara Laurend Hutagalung dengan massa ojek online di sekitar jalan tersebut tak terbendung.
"Makanya pengguna jalan kesal, terutama ojek online," ucap Ivan.
Sejumlah warga bersama ojol juga disinyalir mengejar Laurend dan timnya karena telanjur geram.
Mereka akhirnya mengungsi di warung makan Ayam Bakar Wong Solo, Bukit Duri, Tebet, supaya tak diamuk massa.
"Pokoknya tadi sempat cekcok antara timnya dia sama warga sekitar, terutama ojol. Makanya situasinya kayak begini (tidak kondusif)," ujar Ivan.
Ivan menyampaikan bahwa YouTuber Laurend Hutagalung mulai membuat konten cegat pemotor lawan arah ini pada pukul 16.00 WIB.
Dalam membuat konten tersebut, Laurend dan timnya menghalau orang yang melawan arus dari arah Stasiun Tebet.
Baca: Mengenal Sosok Ipda DS, Polwan Polda Jatim Selingkuh dengan Ipda ADSY, Ipda MA Sang Suami Rungkad
Akan tetapi, Laurend dan tim ternyata tidak melakukan izin terlebih dahulu kepada perangkat desa setempat ketika membuat konten itu.
Hal itu lantas membuat banyak pengguna jalan raya terganggu.
"Enggak ada izin ke perangkat setempat, RW misalnya. Tahu-tahu main berhentiin orang di pinggir jalan," kata Ivan.
Ivan lantas berharap para content creator bisa meminta izin lebih dulu ke depannya jika ingin membuat sebuah konten yang menimbulkan pro kontra.
Terlebih, yang menjadi sasaran merupakan warga sekitar.
"Ke depannya kalau mau bikin konten itu harus ada izinnya lah, biar enak," tandasnya.