“Dan sesuai ketentuan UU yang tentukan capres cawapres adalah parpol dan koalisi parpol jadi saya mau katakan itu bukan wewenang saya bukan wewenang Pak Lurah,” katanya.
Baca: Golkar, PAN, PKB, & Gerindra Berkumpul untuk Deklarasi Capres, Prabowo: Kita Tim Jokowi
Tegaskan tidak ikut campur
Sebelumnya, pada bulan April lalu Jokowi bertemu dengan Gerindra, PKB, PAN, Golkar, dan PPP yang mewacanakan pembentukan koalisi besar. Dari sejumlah partai itu, hanya PPP yang memutuskan arah dukungan yang berlainan, yakni kepada Ganjar Pranowo yang diusung oleh PDIP.
Pada pertemuan itu Presiden merestui wacana tersebut dan menganggap beberapa partai itu cocok untuk bekerja sama.
“Cocok. Saya hanya bilang cocok. Terserah kepada ketua-ketua partai atau gabungan ketua partai. Untuk kebaikan negara, untuk kebaikan bangsa untuk rakyat, hal yang berkaitan, bisa dimusyawarahkan itu akan lebih baik,” kata Jokowi selepas bertemu dengan partai-partai itu.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga menegaskan tak akan ikut campur dalam persoalan koalisi.
Pernyataan Jokowi tersebut dibela oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Dalam acara di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, hari Minggu, (13/8/2023), Prabowo menyebutkan bahwa Jokowi tidak melakukan intervensi.
"Presiden Jokowi tidak ada campur tangan," kata Prabowo dikutip dari Kompas.com.
Baca: Ferdy Sambo Lolos dari Hukuman Mati, Jokowi : Kita Harus Menghormati
Kata Prabowo Jokowi adalah sosok yang menghormati kemerdekaan partai poltik.
"Pak Jokowi orang yang sangat demokratis, jadi beliau sangat menghormati independensi dan hak setiap partai politik," katanya.
"Apa pun keputusan partai, partai apa pun, pengalaman saya dan keyakinan saya, saya kira semua ketua umum setuju, beliau tidak akan melarang, tidak akan mendikte. Itu kenyataannya demikian. Buktinya sudah banyak."
Baca berita lain tentang Jokowi di sini.