Sekitar pukul 18.30 WIB, Suhaili memutuskan untuk pergi ke rumah Sahimun, yang merupakan Kepala Dusun Galis Barat, Desa Galis.
Di situlah ia bercerita mengenai peristiwa aneh yang baru saja mereka temui di pemakaman Kang Amsi tersebut.
Setelah memberitahukan kejadian tersebut, Suhaili segera pulang ke rumahnya.
Kemudian pada pukul 19.00 WIB, Sahimun bersama Misadin mendatangi rumah Suhaili.
Di sana, Misadin bercerita, ketika dalam perjalanan untuk mencari rumput untuk pakan sapi di tanah tegalan miliknya yang berjarak sekitar 1,5 kilometer dari rumah, ia melihat sebuah ember warna putih di dekat pohon bambu.
Karena penasaran, Misadin lalu mendekati ember tersebut.
Betapa terkejutnya dia saat melihat potongan kepala bayi di dalamnya.
Potongan kepala tersebut adalah milik bayi Adi Syahid, yang makamnya ditemukan dalam keadaan terbongkar.
Meski begitu, Misadin tetap melanjutkan untuk mencari rumput sapinya.
Baru setelah selesai, Misadin segera pergi ke rumah Sahimun untuk memberitahukan temuan tersebut.
Kemudian mereka memutuskan untuk pergi ke lokasi penemuan potongan kepala bayi dengan membawa cangkul.
Begitu mereka tiba di lokasi, mereka sepakat untuk segera menguburkan kembali potongan kepala bayi tersebut.
"Barang bukti dari kejadian itu, sebuah tikar anyaman, timba warna hitam, timba warna putih, papan kayu dengan lebar 15 cm dan panjang 20 cm," ungkap AKP Widiarti Sutioningtyas.
Selanjutnya sekitar pukul 23.50 WIB, dilakukan pemakaman kembali di depan rumah teras milik orang tua bayi di Dusun Galis Barat, Desa Galis, Kecamatan Giligenting, Kabupaten Sumenep.
"Orang tua bayi tersebut sepakat dengan membuat surat pernyataan bahwa tidak bersedia atau menginginkan untuk dilakukan visum ataupun autopsi," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJatim.com dengan judul Tali Pocong Diambil, Makam Wanita Dibongkar Siang Bolong sampai Jenazah Terlihat, Untuk Kesaktian?